REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menangkap pelaku pemerasan dengan menggunakan senjata mainan. Tiga orang dilaporkan telah menjadi korban.
"Pelaku pemerasan dengan senjata mainan tersebut kita amankan pada 5 Februari 2018 sekitar pukul 07.30 WIB di Jalan Imogiri Timur selatan Brimob DIY," kata Kepala Unit (Kanit) Reskrim Polsek Sewon Iptu Riyan Permana Putra saat konferensi pers di Polsek Sewon, Selasa (20/2).
Menurut dia, pelaku pemerasan kelahiran Oktober 1998 asal Pedukuhan Donoloyo, Krobokan, Desa Tamanan, Banguntapan, Bantul itu sebelumnya dilaporkan beraksi di kawasan Stadion Sultan Agung Desa Timbulharjo Sewon pada 1 Februari 2018.
Kasus tindak pidana pemerasan dengan menggunakan senjata api mainan sebagaimana dimaksud dalam pasal 368 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) itu dilaporkan ke Polsek Sewon pada 2 Februari atau sehari setelah kejadian.
"Ada tiga korban dalam kasus pemerasan ini, yaitu Alfi Dio, pelajar asal Magelang Jawa Tengah, Hafira Ratna Puspita Hati warga Mangkuyudan Mantrijeron Yogyakarta, dan Insaq Saputra warga Dahromo, Desa Segoroyoso, Bantul," katanya.
Iptu Riyan mengatakan, berdasarkan kronologi dari laporan polisi yang diterima, tindak pidana pemerasan tersebut terjadi di Stadion Sultan Agung Bantul pada 2 Februari 2018 sekitar pukul 19.00 WIB yang mana pada saat itu korban sedang nongkrong.
Menurut dia, pada saat korban nongkrong di stadion itu datang pelaku yang kemudian meminta telepon genggam kepada tiga korban dengan cara mengancam memakai senjata mainan, selanjutnya pelaku pergi dengan mengendarai sepeda motor.
"Dari laporan itu selanjutnya anggota Unit Reskrim bersama anggota Opsnal Polres Bantul melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap pelaku beserta barang bukti," katanya.
Iptu Riyan mengatakan, selain mengamankan pelaku, petugas juga mengamankan sebuah sepeda motor Klx warna hitam beserta STNK, sebuah senjata mainan menyerupai senjata api, dan sebuah gergaji yang dilas dengan pipa besi untuk pegangan.
Kemudian dua telepon genggam yang merupakan hasil kejahatan pelaku dan pakaian jenis jamper warna biru.
Ikuti Whatsapp Channel Republika