Selasa 20 Feb 2018 12:38 WIB

Demiz Raih Dukungan Sebagian Kader PPP, PKB dan Hanura

Sebagian kader PPP, PKB dan Hanura sebut Deddy-Dedi pasangan ideal dan terbaik

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Deddy Mizwar
Foto: Republika/Edi Yusuf
Deddy Mizwar

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Calon Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar yang akrab disapa Demiz memperoleh dukungan dari sejumlah kader PPP, PKB dan Partai Hanura di Pilgub Jawa Barat. Mereka mendeklarasikan dukungan di rumah makan Kampung Sawah, Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (19/2) tengah malam.

Seperti diketahui, PPP, PKB dan Partai Hanura telah mendukung pasangan calon Ridwan Kamil dan Uu Ruhzanul Ulum. Namun, sebagian kader dan simpatisan lebih memilih mendukung Wakil Gubernur Jawa Barat tersebut.

"Kami mendoakan kepada pasangan (Duo) DM sebagai pasangan ideal dan pilihan terbaik," ujar Ketua Tim Deklarasi Konspirasi Partai PPP, PKB dan Hanura, Komarudin Taher yang juga Ketua Bappilu PPP Jabar kepada wartawan, Senin (19/2) tengah malam.

Ia menuturkan, dukungan kepada duo DM sebagai bagian dinamika politik partai dan komunikasi telah dilakukan antara tiga partai tersebut. Katanya, selama kegiatan dilaksanakan dukungan kepada Demiz dilakukan dengan tidak mengandung bahasan pilkada.

Sebab katanya, pihaknya tidak ingin melanggar aturan menyangkut kampanye yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat. Katanya, deklarasi dukungan dilakukan pertamakali oleh pihaknya kepada Demiz.

"Di belakang kami ada yang lain (parpol) yang akan ikut menyusul," ungkapnya.

Terkait ancaman sanksi pemecatan terhadap kader yang berbeda pilihan, katanya hal itu merupakan proses dialog. "Kalau main pecat, hilang suara. Sekarang aja susah nyari suara," katanya.

Menurutnya, ia mengaku tidak mengerti apakah saat ini merupakan proses dukung mendukung. Namun pihaknya mendoakan Duo DM bisa memenangkan perhelatan pilgub Jawa Barat.

Sementara itu, Deddy Mizwar yang ikut hadir dalam acara tersebut mengapresiasi pernyataan yang dilakukan oleh ketiga partai tersebut. Katanya, pernyataan tersebut merupakan bentuk aspirasi dari warga negara.

Menurutnya, jika para kader partai politik yang mendukung mendapat sanksi dari partai maka itu merupakan urusan individu dan masing-masing parpol. "Ini sebuah pernyataan yang tidak tiba-tiba, tapi terakumulasi dari proses sebelumnya," katanya.

Dirinya optimis dengan dukungan tersebut maka ia bisa memenangkan pilgub Jabar. Ia pun tidak menyangka dengan dukungan tersebut. "Insya Allah kita bisa menang di atas 50 persen," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement