REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arus lalu lintas di lokasi ambruknya tiang pancang proyek tol Bekasi-Cawang-Kampung Melalyu (Becakayu) di Kebon Nanas Jakarta Timur tetap bisa dilalui masyarakat meskipun padat, Selasa (20/2). Padatnya arus lalu lintas disebabkan kesibukan jam kerja serta adanya sebagian pengendara sepeda motor yang berhenti untuk melihat lokasi sehingga menyebabkan kemacetan.
Akibat ambruknya tiang pancang (girder) itu, tujuh orang pekerja menjadi korban. Enam orang di antaranya mengalami luka ringan dan dilarikan ke RS UKI Cawang, sedangkan seorang lain mengalami luka berat dan dibawa ke RS Polri Kramatjati.
Seluruh korban dievakuasi sekitar pukul 04.45 WIB. Pihak kepolisian sedang menyelidiki ambruknya tiang pancan tersebut dengan memeriksa lokasi maupun meminta keterangan sejumlah saksi.
Becakayu adalah jalan tol berkonstruksi layang yang dibangun di atas Sungai Kalimalang yang membentang dari arah Bekasi menuju Jakarta Timur. Tol ini diarahkan untuk mengurai kemacetan di sekitar Kalimalang.
Jalan tol ini dimulai pembangunannya pada tahun 1996, namun terhenti dua tahun kemudian akibat krisis moneter 1998. Kemudian investor dan pengelola Tol Becakayu selanjutnya adalah PT Waskita Toll Road, anak usaha dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Pada 3 November 2017, Seksi IB dan IC Tol Becakayu ruas Cipinang Melayu-Jakasampurna mulai beroperasi, sedang ruas lainnya terus dikerjakan.