Selasa 20 Feb 2018 05:50 WIB

Salam Dua Jari Gerindra Bukan untuk Jokowi-JK

Lambang 'V' pertama kali digunakan oleh Winston Churchill.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Fadli Zon
Foto: ROL/Wisnu Aji Prasetiyo
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) Fadli Zon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon, mengatakan partainya memperoleh nomor dua dalam pengambilan nomor urut partai politik peserta Pemilu 2019. Nomor tersebut memiliki makna "V" yang diartikan sebagai kemenangan atau "victory".

"Saya tadi malam bersama Ketua Umum Partai Gerindra Pak Prabowo dan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, kami senang sekali dapat nomor dua," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Menurut Fadli, makna salam dua jari yang dilakukan Prabowo bukan untuk menyamakan salam dua jari yang identik dengan simbol kampanye Joko Widodo (Jokowi) dengan Jusuf Kalla pada Pemilu 2014. Fadli menganggap salam dua jari yang dilakukan Prabowo sama dengan yang dilakukan mantan perdana menteri Inggris Winston Churchil.

Menurut dia, lambang "V" yang terbentuk karena lekukan jari telunjuk dan jari tengah itu pertama kali digunakan oleh Winston Churchill sebagai doktrin bahwa Inggris akan memenangkan perang di Perang Dunia 2 melawan Jerman di Eropa. "Kami senang sekali dapat nomor dua, seperti kata Churchil, 'V' for Victory," ujarnya.

Selain itu, Fadli mengatakan, dengan mendapatkan nomor urut dua akan memudahkan Partai Gerindra untuk melakukan sosialisasi kepada para pendukungnya. Karena, angka dua mudah untuk diingat.

"Dan saya kira itu nomor yang mudah untuk diingat. Walaupun saya kira nomor lain bagus-bagus aja ,tapi secara sosialisasi alat peraga lebih mudah dengan alat peraga," katanya.

Sebelumnya, sebanyak 14 partai politik peserta pemilu 2019, telah memperoleh nomor urut peserta Pemilu 2019, melalui pengundian yang dilakukan KPU RI di Jakarta, Minggu (18/2) malam.

Masing-masing partai dengan nomor urut yang telah diperolehnya yakni:

1. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

2. Partai Gerindra

3. PDI Perjuangan

4. Partai Golkar

5. Partai Nasdem

6. Partai Garuda

7. Partai Berkarya

8. Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

9. Partai Persatuan Indonesia (Perindo)

10. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

11. Partai Solidaritas Indonesia

12. Partai Amanat Nasional (PAN)

13. Partai Hanura

14. Partai Demokrat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement