Senin 19 Feb 2018 16:23 WIB

Evaluasi Terus Dilakukan Selama Uji Coba Jalur Puncak

Jalan dari Gunung Mas sampai Ciloto, Cianjur, sudah bisa diakses roda dua dan empat.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Israr Itah
Kepolisian Resor (Polres) Bogor mulai membuka jalur Puncak dari Gunung Mas, Bogor, sampai Ciloto, Cianjur, Senin (19/2) pukul 12.00 WIB. Jalur ini sempat ditutup selama dua pekan pasca kejadian longsor di kawasan Gununt Mas, Riung Gunung dan Masjid Attawun pada Senin (5/2).
Foto: Republika/Adinda Pryanka
Kepolisian Resor (Polres) Bogor mulai membuka jalur Puncak dari Gunung Mas, Bogor, sampai Ciloto, Cianjur, Senin (19/2) pukul 12.00 WIB. Jalur ini sempat ditutup selama dua pekan pasca kejadian longsor di kawasan Gununt Mas, Riung Gunung dan Masjid Attawun pada Senin (5/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) memastikan evaluasi akan terus dilakukan terkait uji coba jalur Puncak, Bogor. Sejak Senin (19/2) pukul 12.00 WIB, jalan dari Gunung Mas sampai Ciloto, Cianjur, sudah bisa diakses kendaraan roda dua dan empat.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenpupera Danis Hidayat Sumadilaga menjelaskan, evaluasi dilakukan guna melihat perkembangan kelayakan jalur Puncak yang sempat terkena longsor pada Senin (5/2). "Kalau cuacanya terus tidak kondusif, hujan terus, evaluasi dilakukan tiap hari," tuturnya ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (19/2).

Danis menuturkan, keputusan pembukaan jalur Puncak untuk uji coba ini sudah melalui koordinasi dengan sejumlah pihak terkait. Selain Kemenpupera, terlibat pula di dalamnya adalah jajaran Kepolisian Resor (Polres) Bogor, Direktorat Jendral Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Kabupaten Bogor.

Uji coba berlangsung setelah Kemenpupera dan pihak lain membersihkan tanah longsoran dan mengupas beberapa bagian tebing, hingga kendaraan bisa lewat. Proses ini dilakukan selama hampir dua pekan sejak tahapan evakuasi pencarian korban resmi dihentikan pada Rabu (7/2).

Sementara uji coba berlangsung, Danis memastikan, penyelesaian yang bersifat permanen akan terus dijalankan. Proses ini yang membutuhkan waktu tiga bulan, sampai sebelum Lebaran. Kami bertugas membersihkan, Polres dan Kemenhub maupun Dishub yang mengkaji kelayakan akses kendaraan, ucapnya.

Penyelesaian permanen dilakukan guna mencegah longsoran kembali terjadi. Caranya dengan memasang terasering dan fondasi agar tanah di jalur Puncak bisa lebih kuat. Menurut kajian dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), area Puncak memang memiliki karakteristik tanah yang rawan longsor.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polres Bogor AKP Hasby Ristama menjelaskan, uji coba bertujuan untuk melihat bagaimana posisi ketahanan jalur Puncak terhadap kendaraan. Akan ada tim terpadu yang terus melakukan pemantauan, ujarnya usai membuka jalur Puncak.

Tapi, uji coba ini hanya berlaku untuk kendaraan roda dua dan empat. Sedangkan, bus berukuran 3/4 dan truk masih diharuskan melalui jalur alternatif, yaitu Gerbang Tol Ciawi-Sukabumi-Cianjur atau melalui Cibubur-Cileungsi-Jonggol-Cariu-Cianjur.

Hasby menjelaskan, meski belum familiar di tengah masyarakat, jalur alternatif kedua justru bisa dilalui dengan lebih cepat dibandingkan jalur Puncak. "Untuk sampai Cianjur, bisa memakan waktu 1,5 jam, sedangkan kalau lewat Puncak bisa sampai tiga jam," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement