Senin 19 Feb 2018 10:13 WIB

Pesantren Diminta Aktif Atasi Kesenjangan

Dimana umat harus kreatif dan memberikan solutif dalam pemberdayaan ekonomi.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Winda Destiana Putri
etua Umum MUI KH Maruf Amin
Foto: Republika/ Wihdan
etua Umum MUI KH Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, PASURUAN -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Ma'ruf Amin  meminta pondok pesantren untuk terlibat aktim dalam mengatasi permasalahan kesenjangan sosial. Dia meyakini, dengan adanya keterlibatan pesantren, kesenjangan sosil yang menjafi permasalahan saat ini bisa dengan mudah terselesaikan.

"Maka, oleh sebab itu di tengah kesenjangan yang terjadi saat ini, perlu kepeloporan pesantren secara masif," kata Ma'ruf Amin saat mehghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) BMT UGT Sidogiri di Pasuruan, seperti tertuang dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (19/2).
 
Demi mencapai tujuan tersebut, lanjut Dia, MUI dalam Kongres Ekonomi Umat 2017 telah mencetuskan sebuah visi arus baru ekonomi umat. Dimana umat harus kreatif dan memberikan solutif dalam pemberdayaan ekonomi.
 
Pemberdayaan ekonomi umat, kata Ma'ruf Amin kini sedang digalakkan. Karena diyakininya cara tersebut sebagai jawaban dalam mengurangi kesenjangan sosial.
 
Seperti contoh, beberapa waktu yang lalu di kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, telah dilakukan panen raya petani kacang tanah yang merupakan binaan dari MUI. Kemudian, hasil panenya langsung dibeli oleh PT Garuda Food dengan harga yang pantas.
 
Begitu juga yang akan datang, akan terjadi panen jagung milik petani binaan MUI dan hasilnya sudah ada yang menampung dengan harga yang pantas. "Konsep kemiteraan dan pemberdayaan yang seperti inilah yang harus dikembangkan di berbagai daerah dan para ulama harus terlibat untuk mengawalnya," ujar Maruf Amin.
 
Ma'ruf Amin juga membocorkan gebrakkan baru yang akan dilakukan oleh Lembaga Ekonomi Umat dan Otortas Jasa Keuangan (OJK). Dimana LEU  akan mendirikan LEU MART sebuah bisnis ritail berbasis keumatan yang mengedukasi umat untuk menjadi pedagang atau saudagar modern.
 
Dengan adanya LEU MART, kata dia, ke depan jaringan ekonomi umat akan tertata dengan baik.  Sementara OJK telah mensosialisasikan Bank Wakaf Mikro LKMS berbasis pesantren.
 
"Dua aspek ini di tahun ini akan memberikan kontriibusi yang sangat besar bagi solusi kesenjangan yang terjadi di tanah air ini," kata Maruf Amin.
 
Untuk mendukung semua itu, Ma'ruf Amin mengimbau pondok pesantren bisa terlibat banyak. Yakni dengan melahirkan ulama-ulama berkualitas yang bisa mengembangkan ekonomi umat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement