Sabtu 17 Feb 2018 10:15 WIB

Pemerhati: Ajari Rasa Malu Sejak Dini

Untuk menghindarakan kejahatan pada usia dini.

Ilustrasi.
Foto: abc
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pemerhati perempuan dan anak Giwo Rubianto Wiyogo meminta para orang tua untuk mengajari rasa malu sejak usia dini. Hal itu bisa menjadi salah satu upaya guna mencegah terjadinya kejahatan pada anak.

"Sebenarnya bisa dicegah dengan menanamkan rasa malu pada anak sedini mungkin," ujar Giwo di Jakarta, Sabtu (17/2).

Dia memberi contoh, untuk anak perempuan jangan diberikan pakaian yang terbuka. Begitu juga dengan anak laki-laki perlu diajarkan sedini mungkin untuk buang air kecil dan mengganti baju di tempat tertutup.

"Orang tua jangan membiasakan anak laki-laki untuk buang air kecil sembarangan. Kebiasaan orang tua kita, anak laki-laki malah dibiasakan untuk buang air kecil sembarangan," katanya.

Penanaman rasa malu, kata dia, merupakan investasi pendidikan yang harus ditanamkan pada anak untuk menghindari terjadinya kasus kejahatan pada anak. Dia meminta agar anak mampu menolak jika ada guru maupun orang terdekat yang melakukan tindakan tidak seharusnya.

Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) itu mengaku prihatin dengan maraknya kasus kejahatan terhadap usia dini. "Bagaimana pun kasus pelecehan seksual anak bisa menghancurkan tumbuh kembang anak pada masa depan serta mempunyai sikap antisosial," papar dia.

Selain itu, dampak jangka panjangnya adalah korban bisa menjadi pelaku jika tidak mendapatkan terapi. "Kami berharap pelaku dihukum seberat-beratnya dan ke depan, sekolah bisa memberikan rasa aman anak," imbuh dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement