REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, peringatan Tahun Baru Imlek sejatinya mengingatkan kita kepada sosok Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Bagaimana tidak, Gus Dur lah yang menetapkan Tahun Baru Imlek sebagai hari libur nasional.
"Pasti ketika Tahun Baru Imlek kita tidak pernah melupakan bagaimana seorang Gus Dur yang waktu itu mengambil keputusan untuk menjadikan Tahun Baru Imlek itu sebagai hari libur," kata Khofifah saat menghadiri perayaan tahun baru imlek di Marvel City Surabaya, Jumat (16/2).
Mantan menteri sosial itu menambahkan, peringatan Tahun Baru Imlek sudah semestinya menjadi peringatan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk menjaga keberagaman. Terlebih, kata dia, menjaga keberagaman tersebut merupakan salah satu bukti mencintai negara ini.
"Kita berada dalam suasana untuk terus diingatkan bagaimana keberagaman harus kita jaga, bagaimana persatuan, persaudaraan harus kita jaga. Jadi makna mencintai negeri ini adalah bagaimana kita bersama-sama bisa menjaga persatuan, persamaan, persaudaraan di dalam keberagaman," ujar Khofifah.
Khofifah melanjutkan, keberagaman yang ada di tengah-tengah masyarakat Indonesia susah semestinya dijaga dan diikat dengan Pancasila. Jika keberagaman tersebut bisa diikat dan dipersatukan, maka menurutnya Negara Kesatuan Republik Indonesia bisa terus disatukan.
"Keberagaman itu harus kita ikat dimana ikatannya adalah Pancasila. Maka ketika kita berada dalam suasana seperti ini maka nuansa yang harus kita bagun adalah bagaiamana kita menjaga persatuan dan persaudaraan, dalam kerangka menjaga NKRI," kata Khofifah.