Jumat 16 Feb 2018 18:22 WIB

Tol Cikampek Padat, Bogor-Bekasi Ditempuh 9 Jam

Hal ini akibat tingginya volumen kendaraan pada arus libur Imlek 2018

Pengendara mobil melintasi ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Risky Andrianto
Pengendara mobil melintasi ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sejumlah pegendara di lintasan Tol Jakarta-cikampek terjebak kemacetan hingga sembilan jam, Jumat (16/2) siang. Hal ini akibat tingginya volume kendaraan pada arus libur Imlek 2018.

"Saya mau menuju Kota Bandung. Berangkat dari Bogor pukul 05.00 WIB, tetapi pukul 14.00 WIB baru sampai Cikarang, Kabupaten Bekasi," kata salah satu pengendara Dini Agustina (30) di Bekasi.

Menurut dia, kemacetan panjang mengekor mulai dari lintasan Jakarta Outer Ring Road (JORR) menjelang Simpang Susun Cikunir dan berlanjut hingga Karawang, Jawa Barat.

"Titik terparah di sekitar Kota Bekasi sampai GT Cikarang Utama," katanya.

Walaupun sempat memanfaatkan jalur 'contra flow' perjalanan yang dibuka oleh operator jalan tol, kendaraan tetap tidak berjalan mulus. Karena ada beberapa titik pemberhentian oleh petugas polisi.

"Jalur contra flow juga tersendat karena di beberapa titiknya ada setopan polisi," katanya.

Dini memilih melintasi jalur dalam kota lewat Jalan Setu dan masuk kembali Tol Jakarta-Cikampek melalui Karawang.

"Perjalanan relatif lebih lancar, kemacetan di beberapa titik masih wajar," katanya.

Keluhan yang sama disampaikan seorang penumpang bus yang juga terjebak kemacetan, Riefky Yusniardi (29).

(baca juga: Libur Panjang, Tiket Kereta Api dari Bandung Terjual Habis)

Bus jenis AntaVaya Executive Coach dengan nomor polisi B 7017 PGA yang ditumpanginya harus terjebak kemacetan selama tujuh jam dalam menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Kota Bekasi.

"Berangkat pagi, sore ini baru /nyampe. Macetnya parah," katanya.

Humas PT Jasa Marga Jakarta-Cikampek Irwansyah mengatakan, pemberlakuan 'contra flow' dibuka sejak pukul 10.30 WIB, sepanjang 15 kilometer mulai dari kilometer 29 hingga 44.

"Kebijakan ini kami berlakukan cukup lama dan berhasil memotong ekor kemacetan yang semula berawal sejak di Bekasi Barat," ujarnya.

Selepas titik akhir 'contra flow' di kilometer 44 lalu lalang kendaraan berangsur lancar sejak kilometer 46. Pada saat bersamaan, kata dia, arus kendaraan yang mengarah menuju Jakarta mulai menunjukkan peningkatan volume.

"Jika volume kendaraan yang mengarah ke Jakarta terus meningkat, bisa saja 'contra flow' dihentikan agar tak lantas mengakibatkan kemacetan di kedua jalur tol," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement