Rabu 14 Feb 2018 19:00 WIB

Banjir Jebol Tanggul Sungai dan Hanyutkan Jembatan

Warga desa selalu dilanda ketakutan setiap kali hujan turun.

Rep: lilis sri hndayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Banjir
Foto: Republika On Line/Mardiah diah
Ilustrasi Banjir

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Tanggul Sungai Cikanci di Desa Kanci Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon jebol akibat banjir yang melanda wilayah itu pada Senin (12/2) lalu. Perbaikan yang belum dilakukan hingga saat ini, membuat ribuan warga di desa itu selalu dilanda ketakutan setiap kali hujan turun.

 

Ketua RW 4 Desa Kanci Kulon, Elang Kadnan, menjelaskan, semula lebar tanggul sungai yang jebol sekitar tujuh meter. Namun, saat ini sudah mencapai lebih dari sembilan meter. Kondisi itu membuat warga selalui dihantui banjir yang bisa menerjang rumah mereka setiap saat.

 

"Jika hujan turun atau di hulunya juga hujan besar, maka luapan air sungai pasti akan menggenangi pemukiman," ujar Kadnan.

 

Kadnan berharap, pemerintah bisa segera memperbaiki tanggul sungai yang jebol itu. Jika tidak segera diperbaiki, maka bisa mengancam keselamatan warga.

 

Tak hanya sebagai penahan air sungai, tanggul tersebut juga selama ini dimanfaatkan warga Desa Kanci Kulon dan Buntet sebagai jalan alternatif yang menghubungkan kedua desa itu. Dengan kondisi tanggul yang jebol, warga kedua desa terpaksa harus memutar jalan cukup  jauh.

 

Selain menjebol tanggul sungai, banjir juga menghanyutkan jembatan semi permanen yang menghubungkan Desa Buntet dengan Desa Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura,Kabupaten Cirebon. Jembatan semi permanen itu dibangun oleh warga dari kayu danbambu sejak setahun terakhir.

 

Rofahan berharap,pemerintah segera membangun jembatan permanen yang menghubungkan kedua desatersebut. Sebab, jembatan itu merupakan akses penting bagi warga kedua desa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement