Rabu 14 Feb 2018 01:37 WIB

Sandi: Penyebab Tanah Retak di Berlan karena Ada Patahan

Patahan bisa memicu kerusakan bangunan di sekitar.

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan rumah pemotongan hewan (RPH) di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (6/2).
Foto: Republika/Sri Handayani
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan rumah pemotongan hewan (RPH) di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (6/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, ada patahan tidak aktif di kawasan Berlan, Matraman, Jakarta Timur. Patahan tersebut diduga mengakibatkan terjadinya retakan tanah di kawasan tersebut dan bukan berasal dari gempa akibat patahan aktif.

Menurutnya, retakan itu sudah diprediksi sebelumnya saat Pemprov DKI bertemu dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). "BMKG mengatakan bahwa salah satu kewaspadaan yang harus kita tingkatkan adalah di sekitar wilayah Jatinegara itu atau wilayah yang dekat dengan Berlan ya, diprediksi ada patahan atau ada patahan yang selama ini tidak aktif," kata dia di Balai Kota, Selasa (13/2).

Sandi mengatakan, saat ini BMKG sedang mengumpulkan data-data dari tahun 1916 terkait pergerakan tanah di daratan Ibu Kota khususnya di kawasan tersebut. Ia mengaku diberi laporan agar di kawasan tersebut ditingkatkan kewaspadaannya.

"Mereka (BMKG) lihat data dari tahun 1916 pergerakan dan data-data baik sinyal S maupun sinyal P di patahan tersebut, baru dibicarain kemarin, hari ini (terjadi), Patahannya di bawah, ya sesar, di dalam," ujar dia.

Patahan di kawasan Berlan tersebut, lanjut Sandi, memberi dampak kemungkinan terjadinya gempa dan dampak kerusakan bangunan di daerah tersebut.  "Seperti kita lihat di Taipei, gempanya hanya 6,4 SR, dibandingkan dengan kemarin 6,1 SR tapi banyak sekali dampaknya (di Taipe), karena itu berada di patahan tersebut, di gedung tersebut," katanya.

Dia mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan dalam mengantisipasi dampak dari adanya patahan tersebut. Ia juga secara khusus memerintahkan staf khususnya untuk menindaklanjuti adanya temuan retakan tanah di kawasan Berlan.

"Sudah ada kerja sama antara BMKG dan beberapa unit SKPD salah satunya adalah BPBD, unit berikutnya adalah Damkar, dan unit berikutnya adalah Pol PP dan saya sudah menunjuk Pak Budi Utomo, staf khusus di kantor wagub untuk menindaklanjuti," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement