Selasa 13 Feb 2018 06:32 WIB

Warga Lampung Timur Diimbau Waspadai Angin Ribut

Masyarakat agar berhati-hati dan waspada atas cuaca ekstrem yang terjadi saat ini.

Ilustrasi angin ribut.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi angin ribut.

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG TIMUR -- Sehubungan hujan yang kerap turun dan berpotensi menimbulkan bencana angin ribut atau puting beliung di Kabupaten Lampung Timur, Wakil Bupati setempat Zaiful Bokhari mengimbau warganya untuk lebih waspada. "Adanya musibah angin puting beliung yang terjadi di Desa Pelindung Jaya, Kecamatan Gunung Pelindung maka diminta agar seluruh camat melalui kepala desa mengimbau masyarakatnya berhati-hati dan waspada atas cuaca ekstrem terjadi saat ini," kata Zaiful Bokhari, di Lampung Timur, Selasa (13/2).

Zaiful meminta jajaran Dinas Sosial, Kesbangpol dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat agar segera turun ke Desa Pelindung Jaya untuk memberikan bantuan yang diperlukan sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. Dia pun menyatakan Pemkab Lampung Timur berduka atas musibah yang menimpa warga.

"Atas nama pribadi dan seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Lampung Timur turut berduka yang mendalam atas musibah yang menimpa saudara kita almarhum Ahmad Riskin bin Ali. Semoga almarhum ditempatkan di surga Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," katanya pula.

Akhir-akhir ini hujan yang kerap turun di sejumlah wilayah Kabupaten Lampung Timur menimbulkan bencana alam. Sedikitnya dua kali bencana puting beliung terjadi di daerah ini pada bulan Februari 2018.

Kamis (1/2) sore lalu, angin puting beliung yang dibarengi hujan deras menerpa Desa Karang Anyar dan Desa Srigading mengakibatkan sebanyak 63 rumah rusak di kedua desa ini. Namun tidak menelan korban jiwa.

Hujan deras yang melanda Desa Pelindung Jaya, Kecamatan Gunung Pelindung pada Minggu (11/2) sore kemarin pun dilaporkan menimbulkan angin puting beliung. Kondisi ini mengakibatkantiga rumah warga dan melukai sedikitnya dua warga setempat. Satu warga dikabarkan meninggal dunia atas nama Ahmad Riskin bin Ali akibat tersambar petir saat hujan sedang turun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement