REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementrian Kesehatan RI Oscar Permadi mengungkapkan ada sembilan provinsi terendah dalam kesadaran masyarakat akan gizi. Sembilan provinsi itu yakni Riau, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Gorontalo, Maluku, dan Papua.
Ia mengatakan hingga saat ini sembilan provinsi itu menjadi sasaran intervensi pemerintah akan peningkatan gizi yang seharusnya dikonsumsi masyarakat. "Sembilan provinsi dengan 10 kabupaten dan 1.000 desa menjadi perhatian pemerintah khususnya di Kementerian Kesehatan akan intervensi peningkatan gizi di Indonesia," katanya, Senin (12/2).
Dari sembilan provinsi, 10 kabupaten/kota tersebut adalah Kabupaten Rokan Hulu, Lampung, Cianjur, Pemalang, Brebes, Lombok Tengah, Ketapang, Gorontalo, Maluku Tengah, dan Lanny Jaya.
Untuk cakupan desa yang masih rendah, diakui mantan Kadis Kesehatan Kota Pontianak itu, bahwa beberapa di antaranya Menaming, Suka Maju, Buyut Idik, Mataram Ilir, Mandiraja, Ciwalen, Glonghong, Losari, Sukadana, Cigadung, Batu Tajam, Rangga Intan, Ambara, Pulau Hatta, Kuabaga, Arungwi, dan masih banyak desa lainnya mencapai 1.000 desa.
Di Indonesia tingkat kesadaran masyarakat akan kecukupan gizi masih rendah. Guna mengantisipasi gizi rendah, Oscar menjelaskan bahwa pemerintah terus menyosialisasikan makanan yang cukup gizi selain menjadikan kebiasaan akan makanan sehat yang dikonsumsi masyarakat.
"Bahwa kita masih belum terbiasa dengan makanan sehat dengan cukup gizi yang menjadi masalah dasar mengapa di beberapa kawasan kekurangan gizi," katanya.