Senin 12 Feb 2018 20:27 WIB

Polisi dan Massa Penolak Cagub Bentrok di Tasikmalaya

Sepanjang aksi penolakan itu, mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian.

Rep: Rizky suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi Pilkada Serentak
Foto: Republika/ Wihdan
Ilustrasi Pilkada Serentak

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sejumlah massa yang menolak pencalonan salah satu bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018 menggelar aksi unjuk di depan kantor KPU Kabupaten Tasikmalaya, Senin (12/2). Sepanjang aksi penolakan itu, mendapat pengawalan ketat aparat Kepolisian.

Unjuk rasa semakin memanas saat aspirasi mereka tidak memperoleh tanggapan dari KPU Kabupaten Tasikmalaya. Alhasil aksi bentrok pun tidak bisa dihindari antara massa pengunjuk rasa dan petugas kepolisian yang berjaga.

Akibatnya baku hantam antara kedua kubu terjadi. Beruntung bentrok bisa reda usai petugas kepolisian menembakkan gas air mata dan water canon. Ternyata bentrokan ini ialah bagian dari simulasi pengamanan Pilgub Jawa Barat yang dilakukan oleh Polres Tasikmalaya. Dengan simulasi ini bisa didapat gambaran tentang pengamanan ketika terjadinya kerusuhan.

"Ini merupakan simulasi pengamanan, kami menerjunkan lebih kurang seribu personel yang dibantu dari TNI untuk mengamankan jalannya tahapan Pilgub," kata Kapolres Tasikmalaya, Anton Sudjarwo, Senin (12/2).

Simulasi pengamanan yang digelar di komplek Setda Kabupaten Tasikmalaya ini turut dihadiri oleh Wakil Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto, Wakil Ketua DPRD Erry puwanto, Anggota DPRD Arip Rachman dan sejumlah tokoh lainnya. "Intinya kami siap mengamankan tahapan Pilkada, tapi kami meminta partisipasi masyarakat untuk menjaga kondusivitas Kabupaten Tasikmalaya," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement