Senin 12 Feb 2018 18:40 WIB

Bus Maut Subang Sudah Lolos Uji KIR, Tapi Rem Blong

Menhub ingatkan warga yang liburan untuk berhati-hati.

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Teguh Firmansyah
Proses evakuasi kecelakaan bus pariwisata dengan nomor polisi F 7259 AA, di Tanjakan Emen, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Proses evakuasi kecelakaan bus pariwisata dengan nomor polisi F 7259 AA, di Tanjakan Emen, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi turut berduka cita dengan kecelakan lalulintas yang merenggut belasan nyawa di Tanjakan Emen, Subang.  Dia menyebut bahwa kecelakaan sangat mengkhawatirkan karena bus yang digunakan sebenarnya lolos uji KIR, tapi akhirnya bus ini mengalami rem blong dan berakibat fatal.

 

Kementerian Perhubungan, kata ia, akan berkoodinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengevaluasi sejumlah tanda yang ada berkaitan dengan keselamatan. Sebab dengan kondisi jalan yang menurun seharusnya ada rambu agar kecepatan kendaraan yang melintas bisa dikurangi.

 

Baca juga, Korban Kecelakaan Bus Pariwisata Mayoritas adalah Ibu-Ibu.

 

Budi Karya juga  mengingatkan akhir pekan ini akan menjadi libur yang cukup panjang. Akan banyak wisatawan yang berkunjung ke daerah Subang dari Bandung dengan melintasi jalur yang sama. Untuk itu dia mengimbau agar pengemudi bisa berhati-hati saat melintas di daerah sekitar Tanjakan Emen.

"Mengingat minggu depan sudah libur panjang, akan ada banyak yang lintasi jalur. Rekomendasi awal, kita akan minta kecepatan di sana diturunkan dengan ada penjagaan dan sebagainya," ujar Budi Karya di Istana Negara, Senin (12/2).

Kedua, Kementerian Perhubungan tetap konsisten berkaitan dengan uji KIR, karena pengujian tersebut mutlak harus dilakukan dan dijaga keabsahannya berkaitan dengan kondisi kendaraan umum seperti rem. "Itu tetap akan dilakukan, dan akan ada libur berapa hari ini Mungkin kami akan bekerjasama dengan polisi untuk melakukan razia atau penjagaan," ujarnya.

 

Ketua Presidium Indonesia Traffic Watch (ITW), Edison Siahaan berharap peristiwa kecelakaan maut di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat, Ahad (11/2) kemarin, dapat dijadikan momentum untuk meningkatkan keseriusan Pemerintah dan Polri dalam mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (kamseltibcarlantas).  "Pascaperistiwa, semua pihak seperti pemadam kebakaran dan mendadak memberikan simpati. Tetapi tidak melaksanakan tanggung jawabnya dengan sungguh-sungguh dan serius," ujar Edison melalui pesan teks kepada Republika.co.id, Senin (12/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement