Senin 12 Feb 2018 11:33 WIB

Korban Kecelakaan Maut Sudah tak Dirawat Lagi di Subang

Dua pasien sudah dipindahkan perawatannya ke kota masing-masing.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Indira Rezkisari
Warga melihat lokasi tabrakan di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (10/2). Sebanyak 26 orang meninggal dunia dan 17 orang luka-luka akibat kecelakaan bus pariwisata di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat.
Foto: ANTARA FOTO/Yusup Suparman
Warga melihat lokasi tabrakan di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (10/2). Sebanyak 26 orang meninggal dunia dan 17 orang luka-luka akibat kecelakaan bus pariwisata di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- RSUD Ciereng Kabupaten Subang, sudah tidak merawat lagi pasien korban kecelaakaan bus maut di Turunan Emen, Kampung Cicenang, Desa/Kecamatan Ciater, pada Sabtu (10/2) kemarin. Awalnya, masih ada dua pasien yang dirawat di rumah sakit pemerintah ini. Namun, pada Senin pagi (12/2) sekitar pukul 08.00 WIB, keduanya sudah dipindahkan.

Dirut RSUD Ciereng Subang, Eka Mulyana, mengatakan sebelumnya masih ada dua pasien lagi. Yakni, Elmira (3 tahun), warga Ciputat, Tangerang Selatan serta Dedi Kusnaedi (39 tahun), warga Jasinga, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Tetapi, pada pagi hari tadi, pasien Elmira sudah dipindahkan ke RSUD di Tangerang.

"Sedangkan, Dedi yang merupakan kondektur bus, dipindahkan ke RS Sartika Asih Bandung," ujar Eka, kepada Republika.co.id.

Dengan begitu, lanjut Eka, terhitung hari ini pihaknya tidak lagi merawat pasien korban laka lantas bus 'maut' tersebut. Kondisi terakhir, pasien Elmira masih kritis. Sedangkan, pasien Dedi sudah dalam keadaan sadar. Namun, untuk kepentingan lebih lanjut, keduanya dirujuk ke rumah sakit yang berbeda.

Sementara itu, Kapolres Subang AKBP Muhammad Jhoni, mengatakan, sopir bus Amirudin (32 tahun), sampai saat ini masih menjalani perawatan di Klinik Polres Subang. Sopir juga sudah menjalani pemeriksaan dan telah ditetapkan sebagai tersangka. "Tetapi, sopir belum ditahan. Sebab, masih harus menjalani perawatan kesehatan," ujar Jhoni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement