Senin 12 Feb 2018 10:00 WIB

Kecelakaan Maut Subang, Deddy: Jangan-Jangan Sopir Mabuk?

Pengendara diminta waspada saat melintasi wilayah di Jawa Barat berkontur bukit.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas mencari barang-barang milik korban saat evakuasi kecelakaan bus pariwisata di tanjakan Emen, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Petugas mencari barang-barang milik korban saat evakuasi kecelakaan bus pariwisata di tanjakan Emen, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar ikut menyoroti soal kecelakaan yang terjadi di tanjakan emen, Kabupaten Subang beberapa waktu lalu.

 

Ia menduga bisa saja sopir bus berada dalam kondisi mabuk hingga kecelakaan terjadi. Ia menekankan pula agar pengusaha bus menerapkan standar kelayakan jalan yang baik.

"Sudah standar ke PO bus harus tahu kelayakan bus seperti apa. Perlu seperti lebaran cek kelayakan lagi. Dan cek narkoba, jangan-jangan mabuk sopirnya," katanya pada wartawan saat mengunjungi Kota Tasikmalaya, Ahad (11/2).

 

Baca juga, Mayoritas Korban Kecelakaan Bus Pariwisata adalah Ibu-Ibu.

 

Ia menyoroti kecelakaan bisa terjadi karena faktor kelalaian manusia atau standar kelayakan kendaraan tak terpenuhi. Adapun faktor lainnya ialah karena kondisi jalan yang dilalui.

"Itu kecelakaan kelalaian manusia. Baik kendaraan dan manusia (sopir) harus waspada dan jalannya, marka harus jelas, diperlebar. Kelayakan kendaraan dipertimbangkan jangan ugal-ugalan," tuturnya.

 

photo
Olah TKP dengan menggunakan alat Faro berteknologi tiga dimensi (3D) di lokasi kecelakaan bus di Tanjakan Emen, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Ahad (11/2).

Ia mengingatkan pula pengendara supaya meningkatkan kewaspadaan saat melintasi wilayah Jawa Barat. Sebab jalanan di wilayah Jabar didominasi kontur bukit. " Di jabar banyak jalannya berbukit topografinya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement