Ahad 11 Feb 2018 12:46 WIB

KPK: Semoga Kasus Novel Masih Ditangani Secara Serius

Setelah 10 bulan, kasus Novel hingga kini belum menemui titik terang.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andri Saubani
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan (kiri) bersama istri Rina Emilda (kanan) dan anak bungsunya saat ditemui di Singapura, Selasa (15/8).
Foto: Antara/Monalisa
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan (kiri) bersama istri Rina Emilda (kanan) dan anak bungsunya saat ditemui di Singapura, Selasa (15/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabiro Humas KPK Febri Diansyah mengatakan, sampai saat ini, pelaku penyerangan penyidik KPK Novel Baswedan belum ditemukan. KPK, sambung Febri, khawatir bila ada korban selanjutnya bila kasus Novel tak ditangani dengan serius.

Diketahui, pada Ahad (11/2) hari ini tepat 10 bulan sejak penyiraman saat Novel dalam perjalanan dari Mesjid ke rumahnya usai subuh pada (11/4/2017).

"Setelah melewati 10 bulan sejak peristiwa terjadi, semoga penanganan perkara ini masih terus dilakukan secara serius. Jika pelaku tidak ditemukan, risiko yang sama tentu dapat terjadi pada seluruh pihak yang bekerja memperjuangkan pemberantasan korupsi," kata Febri dalam pesan singkatnya, Ahad (11/2).

Febri menuturkan, dari hasil koordinasi antara tim yang ditugaskan KPK disampaikan bahwa penyidik Polda Metro Jaya masih terus bekerja. Terkait dengan pernyataan pihak tertentu yang menyampaikan bahwa kendala penanganan perkara disebabkan belum bisa dilakukan pemeriksaan terhadap Novel, menurutnya Novel sudah diperiksa secara pro justicia.

"Maka kami tegaskan Novel Baswedan telah diperiksa secara pro justicia oleh penyidik Polda Metro Jaya bahkan sebelum operasi mata tahap sati dilakukan. Saat itu Pimpinan KPK juga mendampingi dan telah berkoordinasi dengan Kapolri dan Polda Metro Jaya. Jadi, Kami harap informasi yang disampaikan adalah informasi yang benar sehingga tidak membuat publik salah memahami," tegasnya.

Febri menambahkan, pihak keluarga dan juga KPK terus menanti kapan pelaku penyerang bisa diproses hingga aktor intelektual juga bisa ditemukan. "Kami sampaikan terimakasih juga pada Presiden karena perhatian yang sangat besar terhadap kasus ini," ucapnya.

Diketahui, penyidik senior KPK Novel Baswedan masih berada di Singapura dan masih harus melakukan rangkaian proses pengobatan, khususnya terhadap mata kiri. Pada Ahad (11/2) hari ini tepat 10 bulan sejak penyiraman saat Novel dalam perjalanan dari Mesjid ke rumahnya usai subuh pada (11/4). Novel diserang dengan air keras dan kemudian dokter mendiagnosa sekitar 95 persen bagian mata kiri Novel rusak terpapar air keras tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement