Ahad 11 Feb 2018 00:57 WIB

Kecelakaan Bus Subang, Polisi: Bus Diduga Alami Rem Blong

Saat melintasi jalan yang menurun dan berkelok, sopir tak dapat mengendalikan bus.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Endro Yuwanto
Petugas mencari barang-barang milik korban saat evakuasi kecelakaan bus pariwisata di tanjakan Emen, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Petugas mencari barang-barang milik korban saat evakuasi kecelakaan bus pariwisata di tanjakan Emen, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Sabtu (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecelakaan yang menewaskan hingga 27 orang yang terjadi di Turunan Emen, Subang, Jawa Barat, diduga karena bus mengalami rem blong. Jumlah korban yang tewas dari beberapa waktu lalu terus bertambah. Saat ini kepolisian serta pihak rumah sakit masih melakukan pendataan.

Kabid Humas Polda Jawa Barat (Jabar) AKBP Hari Suprapto mengatakan, bus yang diduga mengalami rem blong adalah bus pariwisata yang mengangkut sekitar 50 penumpang. "Kendaraan bus pariwisata PO Premium Fassion dengan nomor polisi F 7959 AA," ujar dia saat dikonfirmasi, Ahad (11/2) dini hari WIB.

Kejadian berawal pada Sabtu (10/2) sekitar pukul 17.00 WIB, dengan tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan Raya Jurusan Bandung menuju Subang (Turunan Emen) yang beralamat di Kampung Dawuan, Desa Ciater, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang.

Bus yang dikemudikan oleh Amirudin (32 tahun), datang dari arah Bandung (Selatan) menuju arah Subang (Utara). Sewaktu melintasi jalan yang menurun dan berkelok, sopir tidak dapat mengendalikan kendaraannya, diduga rem blong.

Bus pun hilang kendali dan menghantam sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi T 4382 MM. Identitas pengendara motor belum diketahui hingga saat ini. Setelah menghantam motor, bus menabrak tebing sebelah kiri (barat) jalan, lalu terguling di bahu jalan sebelah kiri (barat).

"Delapan korban dibawa ke Puskesmas Jalancagak dan sampai saat ini masih dilakukan pendatan dan identifikasi oleh Satreskrim Polres Subang. Korban luka berat dan luka ringan masih mendapat perawatan di IGD RSUD Ciereng sebanyak 17 orang," jelas Hari.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement