Jumat 09 Feb 2018 20:01 WIB

Puluhan Sapi Cianjur Diduga Mati Akibat Pakan Rumput Beracun

Dosis racunnya tergolong tinggi.

Rep: Riga Iman/ Red: Indira Rezkisari
Sapi makan rumput.
Foto: Antara
Sapi makan rumput.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Penyebab dari matinya puluhan ekor sapi di Kecamatan Warongkondang, Kabupaten Cianjur akhirnya menemui titik terang. Pasalnya dari hasil pemeriksaan laboratorium menyebutkan adanya dugaan racun dalam pakan rumput yang dimakan sapi.

Sebelumnya, sebanyak 22 ekor sapi yang berada di UPTD Balai Perbibitan dan Pengembangan Inseminasi Buatan Ternak Sapi Perah Bunikasih, Kecamatan Warungkondang mati mendadak pada Januari 2018 lalu. Lembaga ini berada di bawah Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat.

"Hasil pemeriksaan dari laboratorium patologi hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) sudah keluar pada Kamis (8/2)," terang Kepala Seksi Pelayanan Pembibitan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, UPTD Balai Pembibitan dan Pengembangan Inseminasi Buatan Ternak Sapi Bunikasih, Andy Hariswan kepada wartawan Jumat (9/2). Dalam laporannya lanjut dia penyebab dari matinya puluhan ekor sapi diduga akibat racun di pakan rumput.

Andy menerangkan, dosis racun dalam pakan rumput itu tergolong tinggi. Keberadaan racun ini berada di dalam lambung sapi dan hal ini menunjukan hewan tersebut mati bukan akibat penyakit menular.

Temuan ini kata Andy, sudah disampaikan kepada aparat kepolisian Polres Cianjur. Nantinya lanjut dia bisa dilakukan pemeriksaan apakah ada kesengajaan menyimpan racun.

Menurut Andy, lembaganya juga kini melakukan pemeriksaan lanjutan sebagai pembanding di laboratorium yang berada di Subang. Namun sambung dia hasil pemeriksaan laboratorium Subang belum keluar.

Bahan yang diperiksa di laboratorium lanjut Andy tidak hanya sampel rumput gajah dan jenis rumput lainnya. Melainkan sampel pakan dan air minum yang diberikan pada puluha ekor sapi.

Untuk sampel air minum ungkap Andy untuk sementara tidak ditemukan racun. Kandungan racun tutur dia hanya terdapat pada pakan rumput.

Di sisi lain pascakematian sapi ujar Andy, pihaknya menerapan standar penanganan ketat dalam pemeliharaan hewan ternak tersebut. "Kami memperketat kandang dan menjalankan bio security," imbuh dia.

Standar bio security ini terang Andy seperti semua orang dan kendaraan yang masuk kawasan harus disemprot terlebih dahulu. Penyemprotan ini lanjut dia dilakukan secara otomatis di pintu gerbang dengan menggunakan peralatan khusus.

Kanit Reskrim Polsek Warungkondang Polres Cianjur, Ipda Wandi Kuswandi mengatakan, polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus matinya puluhan ekor sapi. Misalnya dengan meminta keterangan dari sejumlah saksi yang mengetahui mengenai kejadian tersebut.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement