Kamis 08 Feb 2018 18:04 WIB

Instrat: Pilgub Jabar Diprediksi Berjalan Santun

Pilgub Jabar diprediksi akan berjalan aman, karena isu-isu sensitif tidak menonjol.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bayu Hermawan
Ilustrasi Pilkada Serentak
Foto: Republika/ Wihdan
Ilustrasi Pilkada Serentak

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Indonesia Institute (Instrat) kembali melakukan riset survei untuk mengetahui persepsi masyarakat Jabar jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018. Menurut Social Analyst Instrat, Adi Nugoroho, berdasarkan hasil survei ia optimistis Pemilihan gubernur (Pilgub) Jabar akan berjalan lebih santun.

"Pilgub Jabar akan lebih santun, karena beberapa hal terkait isu sensitif bagi masyarakat khususnya dalam konteks yang berbau SARA tak cukup menonjol," ujar kepada wartawan, Kamis (8/2).

Adi menjelaskan, asumsi tersebut diperkuat dengan hasil survei. Yakni, terkait isu religiusitas pendukung aksi 411 dan 211 berkaitan pilihan politik Cagub-Cawagub, publik mempersepsi secara subjektifas religiusitas sebagai sosok yang sangat religius dan regilius jumlahnya 26,78 persen. Ini, setara dengan publik yang sangat mendukung dan mendukung aksi 411 dan 211 sebesar 27,96 persen.

Selain itu, kata dia, berdasarkan hasil survei tak terjadi dikotomi ideologis yang signifikan dari publik terhadap pilihan pasangan Cagub-Cawagub. Saat presentase yang sangat mendukung dan mendukung aksi 411 dan 211 dirinci terhadap pilihan politik, justru terjadi sebaran yang berpusat pada pilihan pasangan Deddy-Dedi 6,7 persen dan RK-Uu sebesar 6 persen. Sedangkan Sudrajat-Syaikhu hanya 1,4 persen.

"Sisanya, Golput atau belum menentukan pilihan," katanya.

Adi mengatakan, survei ini merupakan survei yang ketiga. Yakni, Desember 2016, Desember 2017 dan Januari 2018. Pengumpulan data, berbasis wawancara terstruktur face to face dengan usia minimal usia 17 persen. Jumlah responden 1.800 orang dengan margin error 2,31 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement