Kamis 08 Feb 2018 17:00 WIB

Pukat UGM Sarankan Setnov Ungkap Dugaan Keterlibatan Ibas

Soal dugaan keterlibatan Ibas, Setnov sebut tanyakan Nazaruddin

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Bilal Ramadhan
Terdakwa kasus korupsi pengadaan KTP elektronik Setya Novanto
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Terdakwa kasus korupsi pengadaan KTP elektronik Setya Novanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti dari Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) FH UGM, Fariz Fachryan menyarankan agar terdakwa perkara korupsi proyek KTP-el, Setya Novanto segera membongkar siapa saja pihak-pihak yang ia ketahui terlibat korupsi KTP-el di persidangan tanpa terkecuali. Termasuk dugaan keterlibatan putra Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) , Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas).

"Jika Setya Novanto memang mempunyai bukti tentang keterlibatan Ibas, disampaikan saja di persidangan. Tapi disertai bukti-bukti tentang keterlibatan Ibas," ujar Fariz dalam pesan singkatnya, Kamis (8/2).

Pasalnya lanjut dia, nama Ibas baru mengemuka setelah beberapa coretan di catatan kecil milik mantan Ketua DPR itu beredar ke publik. "Karena melihat dari keterangan saksi saksi lain, penyebutan Ibas hanya dilakukan oleh Setnov," ujar dia.

Sehingga, ia berharap, Novanto terbuka dan tidak menutup-nutupi keterlibatan dirinya maupun pihak lain dalam perkara tersebut. "Saya harap Setnov tidak menutupi keterlibatan orang lain, dibuka saja dalam persidangan dan biar nanti hakim yang menilai," ujarnya.

Saat dikonfirmasi keterlibatan Ibas sebelum menjalani persidangan pada Kamis (8/2), Setya Novanto enggan berkomentar. "(Keterlibatan Ibas) Tanya Pak Nazaruddin," ujar Novanto sebelum menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (8/2).

Meskipun tak mau berkomentar banyak, Novanto mengatakan terkait keterlibatan putra SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) saat proses pembahasan penganggaran proyek KTP-el bisa terlihat sejalan dengan bergulirnya persidangan. "Nanti lah kita lihat perkembangannya," ucapnya.

Sebelumnya SBY menyebut perilaku Setya Novanto mengaitkan nama putranya Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dalam kasus korupsi KTP elektronik (KTP-el), ibarat pepatah 'air susu dibalas air tuba'. SBY menilai hal tersebut adalah bentuk fitnah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement