Kamis 08 Feb 2018 08:34 WIB

Demam Berdarah Mewabah di Teluk Kemuning

Memakan satu korban jiwa.

Demam berdarah. Ilustrasi
Foto: Antara/Rahmad
Demam berdarah. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  KOTABARU -- Diduga penyakit demam berdarah mewabah di Desa Teluk Kemuning Kecamatan Pulau Laut Kepulauan Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Penyakit ini sudah memakan satu orang korban jiwa.

Kepala Desa Kemuning Sabri, Kamis (8/2) mengatakan, penyakit yang diduga demam berdarah dan merebak dalam beberapa hari ini.  "Sebenarnya sudah dari 2-3 hari yang lalu, cuma baru terdeteksi kemarin sampai pagi ini," ujar Sabri.

Selain satu orang korban meninggal dunia, ada sedikitnya 10 orang korban lainnya yang saat ini sedang dalam perawatan. Para korban didominasi anak-anak usia sekolah.

Lantaran jarak tempuh ke puskesmas yang ada di ibukota kecamatan cukup jauh sekitar satu jam perjalanan, para korban terpaksa dirawat di balai desa. Mereka berbaring di lantai beralas kasur, sementara tali rafia dibentangkan untuk menggantung kantong infus.

"Dirawat di balai desa untuk memudahkan petugas medis juga memberikan pelayanan," kata Sabri.

Menyikapi kondisi ini, pihaknya telah meminta kepada pemerintah kabupaten agar mengirimkan bantuan tenaga medis serta obat-obatan.

Terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru Hj Ernawati mengatakan pihaknya sudah mendapat laporan atas maraknya kasus diduga demam berdarah di enam RT di Desa Teluk Kemuning.

Sebagai tindaklanjut, tim pengasapan atau fogging dikirim bersama pasokan obat-obatan dan logistik pendukung seperti kelambu untuk dibagikan kepada masyarakat.

"Jadi ada dugaan demam berdarah, tindaklanjut yang sudah kami ambil menyiapkan fogging, logistik, dan pembagian kelambu," terangnya.

Pihaknya akan melakukan penyelidikan epidemiologi guna memastikan dugaan tersebut serta penyebab penyebarannya. Sembari itu pihaknya melakukan pelayanan kesehatan kepada warga yang menderita penyakit. "Sambil berjalan kita berikan obat serta pembagian abate. Insha Allah saya sendiri yang turun ke lapangan untuk melihat langsung penanganan," kata Ernawati.

Ditambahkannya, perawatan para korban tetap dipusatkan di balai desa. Pihaknya juga telah mengerahkan tenaga medis dari puskesmas-puskesmas di kecamatan lain yang terdekat untuk membantu penanganan para korban. Kecuali jika korban memerlukan penanganan lebih lanjut, maka akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Kotabaru.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement