Kamis 08 Feb 2018 08:17 WIB

KPU Jabar Gandeng 30 Perguruan Tinggi Sosialisasi Pilgub

Sehingga dapat meningkatkan partisipasi pemilih

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hazliansyah
Ketua KPU Jawa Barat Yayat Hidayat
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ketua KPU Jawa Barat Yayat Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat menjalin kerja sama dengan 30 perguruan tinggi negeri dan swasta. Kerja sama ini terkait sosialisasi Pilgub Jabar, sehingga dapat meningkatkan partisipasi pemilih. Bukan saja pada masa pendaftaran, tetapi juga saat penetapan gubernur terpilih nantinya.

"Melalui kerja sama ini diharapkan tingkat partisipasi pemilih bisa bertambah," ujar Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat, Rabu (7/2) kemarin.

Terlebih, ujar Yayat, sejak beberapa waktu terakhir tingkat partisipasi pemilih terus melorot. Padahal, sebelumnya bisa di atas 80 persen, tetapi sekarang untuk mencapai angka 70 persen sangat sulit.

"Ini sebuah ironi jika dikaitkan semangat reformasi 98, yang mendorong partisisipasi masyarakat dalam demokrasi dan pemerintahan," ujar Yayat.

Oleh karena itu, kata dia, KPU Jabar telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama dengan 30 perguruan tinggi di Jawa Barat.

Yayat menilai, rendahnya partisipasi pemilih termasuk mahasiswa, selain faktor kesadaran kemungkinan karena informasi yang terbatas. "Mungkin juga sikap politik atau korban adminstrasi KPU," katanya.

Sementara menurut Presiden Direktur CEPP (Center for Election and Political Party) Universitas Indonesia, selaku koordinator perguruan tinggi yang menjalin kerja sama, Chusnul Mar'iyah, konsep yang ditawarkan bersifat electainment atau election entertainment.

"Di sini ada pemilih pemula, sehingga pendekatannya sesuai dengan karakter anak muda," katanya seraya menambahkan pemilu di Jawa Barat sangat menarik karena sebagai yang terbesar di Indonesia.

Ia juga minta KPU menjaga kerja sama yang baik dengan perguruan tinggi, termasuk sistem pelaporannya agar semuanya bisa berjalan lancar.

"Rasanya terlalu murah kalau kerja sama ini dinilai dengan rupiah," katanya.

Karena, kata dia, target pihaknya mencerdaskan pemilih dari kalangan mahasiswa, berpartisipasi, mengajak teman dan tetangga, serta tidak apatis terhadap pemilu.

"Kami bekerja demi bangsa dan negara dengan niat ibadah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement