Kamis 08 Feb 2018 00:56 WIB

Ratusan Hektare Lahan Sukabumi Disiapkan Tanam Bawang Putih

Hal ini untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam di Sukabumi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Pedagang memilah bawang putih impor di Pasar Induk Kramat Jati , Jakarta, Kamis (23/4). (prayogi/Republika).
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang memilah bawang putih impor di Pasar Induk Kramat Jati , Jakarta, Kamis (23/4). (prayogi/Republika).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sekitar 800 hektare lahan pertanian di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat akan ditanami bawang putih. Langkah ini sebagai bagian untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam (SDA) di Sukabumi.

Hal tersebut ditandai dengan penanaman bibit bawang putih di Desa Perbawati Kecamatan/Kabupaten Sukabumi, Rabu (7/2). Dalam kesempatan tersebut hadir Bupati Sukabumi Marwan Hamami.

"Rencananya ada sekitar 800 hektare lahan pertanian yang disiapkan untuk tanam bawang putih," ujar Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Dedah Herlina kepada wartawan. Namun lanjut dia, hingga kini lahan tersebut belum tersedia secara keseluruhan.

Rencananya lahan yang akan digunakan menanam bawang putih secara berangsur dipenuhi. Kegiatan penanaman bawang ini dilakukan akibat adanya kebijakan pemerintah pusat yang mengejar target swasembada bawang putih pada 2019.

Di mana ujar Dedah, setiap importir diwajibkan untuk menanam bawang putih sebanyak 5 persen dari kuota impor. Saat ini di Sukabumi ada sembilan importir yang sudah melakukan kerja sama dengan kelompok tani.

Rata-rata terang Dedah, setiap importir diwajibkan menanam bawang di lahan seluas 83.3 hektare. Hal ini didasarkan pada perhitungan rencana impor sebanyak 10 ribu ton per tahun. Dari jumlah tersebut sekitar lima persennya yakni sebanyak 500 ton.

Dedah mengatakan, produktivitas bawang putih per hektare sebanyak 6 ton. Sehingga 500 ton dibagi 6 ton menghasilkan kewajiban importir untuk menanam bawang putih seluas 83.3 hektare.

Dari sembilan importir yang melakukan kerja sama di Sukabumi, baru satu yang akan menanam bawang putih dalam jumlah banyak yakni sekitar 30 hektare. Sementara delapan importir lainnya masih menanam dalam luasan kecil atau demplot.

"Untuk di Kecamatan Sukabumi ini importir menggandeng Kelompok Warnasari 2," ungkap Dedah.

Menurut Dedah, selain Kecamatan Sukabumi, ada empat daerah lainnya yang dijadikan sentra tanaman bawang putih. Empat daerah lainnya yakni Kecamatan Cidahu, Caringin, Gegerbitung, dan Sukaraja.

Dedah menerangkan, proses produksi bawang putih dari tanam hingga panen memakan waktu selama empat  bulan. Untuk percontohan, Distan menunggu hasil panen bawang di Kecamatan Cidahu yang usia tanamnya mencapai 1,5 bulan.

"Sukabumi memang belum pernah menanam bawang putih dan ini pertama," imbuh Dedah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement