Rabu 07 Feb 2018 13:45 WIB

Tangani Bencana, Pemkab Tasik Libatkan Santri dan Kiai

Kami libatkan santri dan para kiai di samping tagana dan BPBD.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mengadakan pelatihan santri dan kiai tanggap bencana di gedung Pendopo Lama, Rabu (8/2). Tujuannya agar santri dan kiai turut serta dalam upaya mitigasi dan penanganan bencana.

Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum mengatakan penyertaan ulama dan santri dalam rangka perhatian penuh Pemkab. Sebab wilayah kabupaten Tasik ditakdirkan rawan bencana meliputi gempa, tsunami, banjir dan gunung berapi. "Masuk rawan bencana di tingkat provinsi dan nasional. Kami libatkan santri dan para kiai di samping tagana, BPBD. Bencana harus dikeroyok dalam penanggulangannya karena tidak semua elemen masyarakat cukup dengan bantuan pemerintah tapi kalau dikeroyok ormas, santri, ulama maka akan terbantu. Orang yang dirundung duka harus dibantu," katanya pada wartawan.

Ia menyatakan agar para santri bisa ikut membantu pertolongan dan evakuasi saat terjadi bencana. Para santri, kata dia, diharapkan juga ikut membantu mengurangi potensi bencana. Salah satu caranya dengan menjaga kualitas lingkungan tetap asri.

"Ulama perannya tak hanya pertolongan tapi nasihat agar yang dilanda bencana sabar. Beda disuruh sabar oleh orang biasa dan sama kiai. Kalau sama kiai akan diterima hati nurani masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya EZ Alfian menyebut pelatihan santri dan ulama tanggap bencana dilangsungkan selama satu hari. Sepanjang pelatihan, dijelaskan tentang potensi bencana dan cara penanganannya. "Dengan pelatihan ini maka Ponpes terpanggil untuk bantu penanganan bencana. Bantu masyarakat yang terdampak bersama kami (BPBD)," ucapnya.

Khusus dalam pelatihan kali ini, pihak BPBD menyertakan perwakilan Ponpes dari tiap kecamatan. Diharapkan perwakilan tersebut akan menularkan pengetahuan tanggap bencana ke santri lainnya. "Target lima sampai enam Ponpes per Kecamatan dari total 39 Kecamatan. Ada 225 perwakilan yang hari ini pelatihan," sebutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement