Selasa 06 Feb 2018 19:08 WIB

Angka Balita Kurang Gizi Menurun di Depok

Pembinaan pos gizi pada daerah kantong masalah balita kurang gizi terus dilakukan.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Anak penderita gizi buruk (ilustrasi).
Foto: Antara
Anak penderita gizi buruk (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  DEPOK -- Status balita kurang gizi kronis di Kota Depok mengalami penurunan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, tercatat pada 2016 angka balita kurang gizi di Kota Depok sebanyak 85 anak. Sedangkan pada 2017 menurun jadi 84 anak.

Kepala Dinkes, Noerzamanti Lies Karmawati mengatakan, angka tersebut masih jauh dari rata-rata untuk target Provinsi Jawa Barat (Jabar). Untuk Jabar target balita berbadan kurus karena kurang gizi sebanyak 7,5 persen. Sedangkan di Kota Depok hanya 2,95 persen. "Alhamdulillah, status balita kurang gizi di Kota Depok mengalami penurunan, ini hasil dari upaya yang kami lakukan," ujar Lies di Balai Kota Depok, Selasa (6/1).

Menurut Lies, pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya dan kegiatan dalam menurunkan status balita kurang gizi. Adapun upaya yang dilakukan antara lain melakukan konseling gizi, surveilans dan pelacakan kasus balita kurang gizi, pemberian makanan tambahan bagi balita kurang gizi.

Selain itu, Dinkes Depok juga melakukan perawatan dan tata laksana balita kurang gizi di rumah tangga, puskesmas dan rumah sakit rujukan. Tak lupa, pihaknya juga melakukan pembinaan Pos Gizi pada daerah kantong masalah balita kurang gizi.

Sejumlah kegiatan yang dapat meminimalisir cakupan balita kurang gizi juga dilakukan oleh Dinkes Depok. Misalnya penyuluhan gizi rutin melalui posyandu dan puskesmas, konseling gizi, pemantauan status gizi, pelaksanaan bulan penimbangan balita.

Kemudian, pihaknya pun melakukan kegiatan pendekatan pelayanan kesehatan melalui program 1000 hari pertama kehidupan yang intervensi dimulai sejak masa kehamilan (270 hari) hingga anak umur dua tahun (730 hari). "Berbagai pembinaan dan penyuluhan kami lakukan dengan maksud agar status gizi di Kota Depok mengalami perbaikan" terang Lies.

Lies mengatakan, dengan berbagai langkah yang ditempuh Dinkes Depok, diharapkan tidak ditemui lagi balita dengan status kurang gizi. "Tentunya dibutuhkan juga dukungan dari masyarakat, terlebih ibu hamil dalam mengonsumsi gizi seimbang," ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement