Selasa 06 Feb 2018 18:12 WIB

SD di Pamanukan Liburkan Siswanya Akibat Banjir

Sekolah tergenang air setinggi 20 centimeter

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Hazliansyah
Sekolah diterjang banjir (Ilustrasi)
Foto: Wahdi Septiawan/Antara
Sekolah diterjang banjir (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Banjir yang melanda dua desa di Kecamatan Pamanukan, Subang, sampai hari ini masih belum surut. Dampak dari kondisi itu, ratusan siswa SDN Mulyasari, terpaksa belajar di rumah. Mengingat, sekolah mereka tergenang air setinggi 20 centimeter.

Wawan Setiawan, salah seorang Guru SDN Mulyasari, mengatakan, sekolah terpaksa diliburkan dan tidak ada kegiatan belajar mengajar. Halaman sekolah tergenang air, termasuk pemukiman di sekitar sekolah.

"Masa libur ini, sampai banjir benar-benar surut," ujarnya, Selasa (6/2).

Menurutnya, sekolah diliburkan sejak Senin (5/2) kemarin dan belum dipastikan sampai kapan.

Sementara itu, berdasarkan data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Subang, ada tujuh kecamatan di wilayah pantura yang rawan tergenang banjir saat musim hujan. Tujuh kecamatan itu, yakni, Blanakan, Ciasem, Sukasari, Pamanukan, Legon Kulon, Pusanakagara dan Pusakajaya.

Kepala DPKPB Kabupaten Subang, Hidayat, mengatakan, sampai saat ini genangan air yang membanjiri pemukinan di Kecamatan Pamanukan masih ada. Akan tetapi, debitnya mulai mengalami penyusutan.

"Kami terus memantau mengenai banjir ini," ujarnya.

Menurut Hidayat, banjir yang melanda wilayah Pamanukan ini diakibatkan meluapnya Sungai Cigadung. Padahal, saat ini sungai tersebut sedang dilakukan normalisasi kerja sama antara DPKPB serta PJT II Jatiluhur.

Panjang sungai yang dinormalisasi ini mencapai dua kilometer. Akan tetapi, baru 50 persennya dikeruk, hujan turun sudah sangat derasnya dalam beberapa hari terakhir. Sehingga, Sungai Cigadung tak bisa menampung debit air hujan. Akhirnya, air meluap ke pemukiman warga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement