REPUBLIKA.CO.ID, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil baru saja tiba di Tanah Air dari perjalanan umrahnya selama 10 hari. Pria yang akrab disapa Emil itu sengaja mengambil cuti untuk melakukan perjalanan spiritual menjelang perhelatan Pilgub Jabar tahun 2018.
Bagi Emil, bekal ibadah itu dipastikan akan bermuara pada kualitas kepemimpinannya. Betapa tidak, sejak menjadi wali kota Bandung, Emil disibukkan dengan 12 agenda per harinya, 500 permohonan audensi perbulan dan 1.000 keputusan per tahun.
‘’Secara psikis itu melelahkan dan butuh recharge,’’ ujar Emil. Banyak hikmah yang didapat sepanjang umrah. Salah satunya, saat sedang tawaf, Emil sejenak merenung kondisi tersebut merupakan refleksi dari kehidupannya sebagai wali kota.
Ketika itu, senggolan, sikutan serta depak-mendepak menyertai perjalanan tawaf Emil. Kondisi itu, persis dengan perjalanannya memimpin Kota Bandung. Begitu pun saat shalat di Masjidil Haram, ada yang melangkahi serta menyenggol kepalanya.
"Di Bandung pas bekerja jadi wali kota aya weh anu sukat-sikut (ada aja yang menyikut.RED), tapi hikmahnya jangan ngambek (marah). Walaupun shalat ada yang langkahin, jedak-jeduk juga, harus sabar,’’ katanya.
Emil merasakan pengalaman yang berbeda saat umrah kali ini. Selama melaksanakan ibadah, pikiran Emil selalu ingat pada Surah al-Imran ayat 26. Surat itu terngiang-ngiang di benak dan pikirannya.
"Katakanlah (Muhammad), Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan pada siapapun yang Kau hendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mu segala kebajikan. Sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu," ujar Emil mengutarakan arti dan Surat Al Imran ayat 26.
Jika berkaca pada ayat suci itu, tegas Emil, yang namanya jabatan kekuasaan itu merupakan takdir Allah SWT. Oleh karena itu, ia meyakini, kekuasaan itu kapan pun bisa diberikan dan diambil kembali oleh sang Maha Pemilik. Keyakinannya itu yang membuat Emil merasa ringan dalam menjalani hidup.
Begitu pun saat ini, dirinya tengah menghadapi ajang Pilgub Jabar. ‘’Itu mah takdir Allah. Kapan jabatan diberikan dan diambil," katanya.
Yang pasti, tutur Emil, Surah al-Imran meyakinkan dirinya bahwa tak selalu kekuasaan itu sesuai dengan hitungan matematika, atau sesuai dengan hitungan manusia.
"Ibadah umrah mengajari kita untuk mempertebal keikhlasan. Salah satu pelajaran pentingnya, apapun hasil kompetisi jangan dijadikan ambisi," katanya.
Saat Emil di Tanah Suci, banyak simpatisan dan relawan yang mendukung dirinya untuk menjadi Gubernur Jabar periode 2018-2023. Emil sangat menghargai aspirasi jamaah tersebut. Emil merasa kaget dengan aksi dukungan itu. Pasalnya, situasi itu sama sekali di luar taksirannya.
Pengalaman lain, banyak jamaah umrah di Tanah Suci yang meminta swafoto (selfi) dengan dirinya. Situasinya tak jauh berbeda dengan di Kota Bandung, setiap warga yang berjumpa ingin swafoto dengannya.
‘’Saya lagi di Masjidil Haram dan Madinah, ada saja jamaah yang minta selfi. Padahal, mereka bukan warga Bandung, ada dari Padang, Palembang semua daerah di Indonesia,’’ tambahnya.
Yang paling lucu, saat Emil akan mendaki bukti Jabal Nur, tiba-tiba dicegat oleh jamaah yang hendak ber-selfie. Kondisi seperti ini, tak pernah terjadi sebelum dirinya menjadi Wali Kota. Ada juga jamaah yang menyangka Emil sebagai ‘Gubernur Bandung’. Karena, mereka tak bisa membedakan antara wali kota dan gubernur. Kebanyakan itu diucapkan oleh jamaah yang berusia tua.
‘’Banyak juga, yang mendoakan saya jadi gubernur. Setelah beres selfie, 70 persen jamaah memberikan doa dukungan,’’ katanya. Isi doa dukungan masyarakat, kata Emil, cukup beragam. Misalnya, ada yang bilang ‘Pak wali saya doakan ya, mudah-mudahan nanti jadi gubernur. Saya dukung pak wali’.
Ada juga, kata dia, yang mengatakan, telah mendoakan dirinya di Roudhoh secara khusus agar dirinya bisa menjadi gubernur.
"Pak wali, saya sayang ke pak wali,’’ tutur Emil menirukan ucapan beberapa jamaah. Kata sayang yang disampaikan jamaah itu, membuat Emil terharu. Ada yang peluk-peluk sambil berkata, selama ini hanya bisa melihat Emil di youtube.
Emil menilai, terlontarnya doa dukungan tersebut mengindikasikan bahwa masyarakat sudah mengetahui jika dirinya telah memutuskan untuk maju sebagai calon gubernur Jabar, berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum.
Menurut Emil, selama di Tanah Suci tak melewatkan kesempatan untuk bertemu dengan berbagai kelompok jamaah. Ia juga tidak menyangka bertemu dengan seorang pendukung pasangan RINDU saat berada di Mekah. Kepada Kang Emil, jamaah ini menitipkan pesan agar Kang Emil selalu menyayangi warga, dan mendoakan agar selama pilgub, Kang Emil senantiasa sehat dan diberikan kelancaran.
Ketika umrah, yang tidak bisa Emil lupakan adalah perannya sebagai suami siaga. Seperti biasa, Emil menyisihkan waktu untuk mengantar isterinya Atalia Praratya membeli oleh-oleh. Jika tahun lalu Emil pergi umrah dengan keluarga, kali ini hanya dengan isterinya.
Ia bahkan sempat membuat dan mengedit sebuah video pendek, berjudul ‘Ayat-ayat Cinta season 300’ yang sudah ditonton oleh 1,4 juta netizen. Video ini memparodikan film berjudul Ayat-ayat Cinta 2. Ril