REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengkritik Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, yang diberitakan menyindir mahasiswa Universitas Indonesia (UI) pemberi kartu kuning pada Presiden Joko Widodo. Sri Mulyani menyebut mahasiswa tersebut harus belajar ekonomi makro dulu sebelum demo.
Rizal pun me-reply pemberitaan di salah satu situs berita di mana Rizal menyebut Sri Mulyani tidak paham demokrasi. Ia membalas, Sri harusnya belajar lagi soal keuangan dasar.
"Ternyata norak banget, demokrasi boleh saja beda pendapat, ikut kuliah percuma, wong situ bisanya cuma minjem dengan bunga tinggi, yield bonds RI dua sampai tiga persen lebih tinggi dari Thailand, Philipina dan Vietnam. Itu rugikan Indonesia miliaran dollar tahu? Situ belajar lagi basic finance," katanya dalam cuitan di akun @RamliRizal dikutip Republika.co.id.
Dalam beberapa cicitan terbaru, Rizal me-retweet artikel yang mengkritik Sri Mulyani soal merugikan negara. "Di Bawah Menkeu Sri Mulyani, Indonesia Rugi Rp 121 triliun dan 6,7 M Dolar AS https://t.co/TEEDB,".
Selain itu, Rizal juga menyasar opini bahwa untuk demo seseorang harus kuliah dulu. "260 juta rakyat Indonesia tidak semua belajar makro ekonomi, bahkan tidak semua kuliah. Masa 260 juta rakyat itu gak ada yang boleh kritik pemerintah...? Menteri ini kok makin ngawur," kata akun @riyanto_krida yang di-retweet Rizal.
Kritikan Sri Mulyani ditujukan pada Ketua BEM UI, Zaadit Taqwa, yang memberi 'kartu kuning'. Aksi ini dilakukan setelah Jokowi menyampaikan orasi ilmiahnya pada acara Dies Natalis ke-68 UI di Balairung, Depok, Jabar, Jumat (2/2). Zaadit langsung dihalau Paspampres yang berada di lokasi.