Senin 05 Feb 2018 19:40 WIB

Kejar Kepesertaan, BPJS Ketenagakerjaan Siapkan Perisai

Hanya dalam dua bulan, ada 1.300 agen Perisai yang telah merekrut 54 ribu pekerja.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: EH Ismail
Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, Agus Susanto, saat meluncurkan Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (Perisai) secara nasional di Pasar Seni Sukawati, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Senin (5/2).
Foto: Republika/Mutia Ramadhani
Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, Agus Susanto, saat meluncurkan Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (Perisai) secara nasional di Pasar Seni Sukawati, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, Senin (5/2).

REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan meluncurkan Penggerak Jaminan Sosial Indonesia (Perisai) secara nasional di Pasar Seni Sukawati, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, mengatakan, Perisan merupakan alternatif solusi dan inovasi lembaga untuk mengejar kepesertaan di seluruh Indonesia.

"Kami melihat penerapan ini di negara lain, yaitu Jepang, sangat sukses, sehingga kami mengadopsinya untuk Indonesia," kata Agus di Gianyar, Senin (5/2).

Agus melanjutkan, BPJS Ketenagakerjaan diamanahi undang-undang untuk menaungi kepesertaan hingga ke level pekerja informal atau nonupah dan usaha mikro kecil menenangah (UKM). Jaminan sosial merupakan hak seluruh pekerja, sehingga masyarakat, melalui Perisai, diikutsertakan menyosialisasikan manfaat dan programnya ke masyarakat luas.

Pemerintah pun menjalin kerja sama government to government (G to G) dengan Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Federasi Sharoushi Jepang. Di Jepang, Perisai bernama Sharoushi, yaitu agen resmi yang didukung sistem digital juga sistem perbankan untuk memastikan transaksi berjalan dengan baik.

"Kami menggandeng bank besar, seperti CIMB Niaga dan BNI," kata Anton.

Menurut Agus, agen Perisai cukup menggunakan ponsel untuk merekrut peserta. Kinerjanya juga bisa dipantau secara real time online. Keberhasilan Perisai di Indonesia pun cukup membanggakan, hanya dalam dua bulan, kata Agus, sudah ada 1.300 agen Perisai yang telah merekrut 54 ribu pekerja menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan.

Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Agung Bharata, menambahkan, Pasar Sukawati merupakan contoh wadah tempat berkumpulnya pekerja sektor informal di Bali. Lebih dari 700 pedagang besar dan kecil yang menggantungkan pendapatannya di pasar ini.

"Kami sangat berharap masyarakat bisa melihat lebih luas manfaatnya, mulai dari masyarakat sederhana, menengah atas, hingga masyarakat atas dan profesional," ujarnya

Perwakilan dari Federasi Sharoushi Jepang, Kenzo Onishi, mengatakan, Sharoushi sudah berlangsung selama 50 tahun di Jepang. Lebih dari 40 ribu agennya telah disertifikasi dan profesi ini sangat disukai dan dinilai bermartabat karena melayani masyarakat luas.

"Sebanyak 25 ribu di antaranya merupakan agen profesional," katanya.

Pada peluncuran Perisai di Pasar Sukowati, BPJS Ketenagakerjaan juga mengapresiasi sekitar 133 agen Perisai yang dinilai berprestasi dari seluruh Indonesia. Masyarakat yang hendak menjadi agen Perisai bisa mendaftarkan diri langsung ke kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan di seluruh wilayah Indonesia. Lembaga yang dalam penyelenggaraannya menggunakan mekanisme asuransi sosial ini menyiapkan insentif menarik bagi setiap perekrutan peserta baru dan pembayaran iuran yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement