Senin 05 Feb 2018 19:37 WIB

Konsumen di Sumbar Menahan Belanja

Konsumen sudah berbelanja pada akhir tahun lalu.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang pengunjung memilih pakaian yang didiskon di salah satu pusat perbelanjaan.
Foto: Antara
Seorang pengunjung memilih pakaian yang didiskon di salah satu pusat perbelanjaan.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kondisi ekonomi konsumen di Sumatra Barat pada kuartal I 2018 ini diperkirakan menurun, dibanding periode akhir 2017 lalu. Proyeksi ini dituangkan dalam survei Indeks Tendensi Konsumen (ITK), sebagai indikator perkembangan ekonomi terkini dan menggambarkan kondisi ekonomi konsumen.

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis skor ITK kuartal I 2018 di Sumbar menurun menjadi 94,70, dari capaian kuartal IV 2017 sebesar 103,28. Salah satu faktor penyebabnya adalah konsumen yang cenderung menahan belanja barang tahan lama seperti barang elektronik, perhiasan, perangkat komunikasi, perabot meubelair, sepeda motor, dan mobil. Konsumsi lain seperti hajatan, pesta, rekreasi, dan pembelian rumah juga cenderung menurun.

Indeks untuk rencana pembelian barang tahan lama hanya sebesar 79,69, jauh di bawah 'garis aman'. Meski begitu, di sisi lain konsumen merasa optimistis dengan pendapatan rumah tangga yang tetap stabil di kuartal I 2018. Indeks untuk perkirakaan pendapatan rumah tangga di kuartal I 2018 sebesar 103,26, berada di atas 'garis aman'.

"Ini terjadi karena di awal tahun barangkali belum ada niat belanja barang karena di akhir tahun lalu sudah beli banyak barang," kata Kepala BPS Sumbar Sukardi, Senin (5/2).

Sementara itu, ITK pada kuartal IV 2017 lalu sebetulnya mengalami perbaikan dibanding tahun 2016. ITK konsumen di Sumatra Barat pada kuartal IV 2017 sebesar 103,28. Hal ini diikuti indeks pendapatan rumah tangga yang menurun dari 101,32 ke 100,32 dan diimbangi dengan laju inflasi Sumbar yang tetap rendah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement