Senin 05 Feb 2018 11:29 WIB

BNPB: Katulampa Siaga I, Jakarta Waspada Banjir

Ketinggian air di Bendung Katulampa capai 240 centimeter.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andri Saubani
  Tinggi muka air (TMA) Bendung Ciliwung Katulampa, Bogor, naik hingga 220 centimeter atau berstatus siaga satu pada Senin (5/2) pukul 08.30 WIB.
Foto: Dokumen Kepala Jaga Bendung Katulampa.
Tinggi muka air (TMA) Bendung Ciliwung Katulampa, Bogor, naik hingga 220 centimeter atau berstatus siaga satu pada Senin (5/2) pukul 08.30 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan deras yang berlangsung sejak kemarin hingga saat ini di wilayah hulu Sungai Ciliwung di daerah Bogor, Jawa Barat, telah menyebabkan debit Sungai Ciliwung meningkat  dan menyentuh pada level Siaga I atau level tertinggi tingkatan banjir. Banjirdiprediksi akan menerjang Jakarta, Senin (5/2).

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pada pukul 09.00 WIB, ketinggian air di Bendung Katulampa naik menjadi 230 cm, kemudian pada pukul 09.05 WIB menjadi 240 cm.

Adapun, level Siaga I di Bendung Katulampa jika tinggi muka air Sungai Ciliwung di atas 200 cm. "Hujan masih berlangsung di wilayah Bogor sehingga dapat menambah debit banjir Sungai Ciliwung," ujarnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin.

Sutopo menjelaskan dengan status Siaga I Bendung Katulampa maka warga di sekitar Sungai Ciliwung diimbau untuk waspada. Ia meminta masyarakat yang tinggal di pinggiran bantaran sungai Ciliwung di wilayah Bogor agar tidak melakukan aktivitas di sungai, seperti di Katulampa, Sukasari, Barangsiang, Babakan Pasar, Sempur, Pabaton, Kedung Badak, dan Kedung Halang. Begitu juga masyarakat di sekitar bantaran Sungai Ciliwung di daerah Depok.

BNPB memprediksi sekitar sembilan jam ke depan debit banjir akan sampai di Pintu Air Manggarai, Jakarta. "Banjir diprediksi akan menggenangi bantaran sungai di sekitar wiilayah di Jakarta seperti daerah Srengseng Sawah, Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Pejaten Timur, Kebon Baru, Bukit Duri, Balekambang, Cililitan, Bidara Cina dan Kampung Melayu," ujarnya.

Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di sungai dan dapat mengevakuasi barang-barang rumah tangga ke tempat yang aman, khususnya bagi permukiman di bantaran sungai Ciliwung. Namun, diprediksi banjir tidak akan besar dan meluas karena hujan tidak merata.

Sungai-sungai lain di wilayah Jakarta masih dalam level normal atau aman seperti Kali Krukut, Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Karet, dan Kali Pesanggrahan sehingga banjir diperkirakan hanya terjadi di permukiman di bantaran sungai. Daerah-daerah lain juga masih aman.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor dan BPBD DKI Jakarta telah menyebarkan informasi peringatan dini banjir kepada masyarakat, aparat lurah dan kecamatan. Sutopo mengklaim peralatan, logistik, dan personel siapkan untuk melakukan antisipasi banjir.

"Februari adalah puncak hujan untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya. Potensi banjir akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya curah hujan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement