REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, mengatakan pelaksanaan pilkada belum mampu menghasilkan pemimpin daerah yang berkualitas. Dirinya mengingatkan, jika perlu ada pemerintahan daerah yang kuat agar bisa membangun daerah dengan maksimal.
Tjahjo menyayangkan kasus operasi tangkap tangan terhadap Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko, pada akhir pekan lalu. Bupati berstatus pejawat tersebut diketahui kembali maju sebagai bakal calon kepala daerah dalam Pilkada 2018.
"Ini sebagai cermin bahwa hasil pilkada belum mampu menghasilkan semua pemimpin daerah yg memiliki kualitas leadership negarawan. Kalaupun ada hanya beberapa, " ujar Tjahjo, Ahad (4/2).
In Picture: KPK Periksa Tersangka OTT Bupati Jombang.
Padahal, lanjut dia, pembangunan daerah membutuhkan kepemimpinan yang kuat. Sebab, kemempimpinan yang kuat dapat memacu semua pihak untuk maksimal bekerja mambangun daerahnya.
"Dalam angka mempercepat konsolidasi demokrasi Indonesia maka kita perlu membangun sistem pemerintahan daerah yang kuat dan sistem semacam itu akan mampu memaksa semua pihak yang terlibat dalam sistem pemerintahan mengeluarkan energi positifnya membangun daerah," tegas Tjahjo.
KPK menetapkan Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko sebagai tersangka setelah operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh tim satgas KPK terkait dengan perizinan dan pengurusan penempatan di Pemkab Jombang Jawa Timur pada Sabtu (3/2). Ketua DPD Partai Golkar Jatim itu tertangkap tangan menerima suap dari Plt Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Jombang Inna Silestyanti untuk memuluskan jalan Inna menjadi Kepala Dinas Kesehatan definitif.