REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan menggelar kampanye peduli anak yang dilaksanakan pada Senin, (5/2). Kepala Dinas Pengendalian Kependudukan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya Nanis Chaerani mengatakan acara tersebut akan melibatkan anak-anak SD-SMP. Masing-masing sekolah mengirim 50 siswanya didampingi para guru.
Nantinya, lanjut Nanis, para siswa akan berdiri di atas pedestrian sambil membawa poster dengan slogan-slogan yang memuat pesan bagi orang tua. "Diharapkan, melalui poster berisi pesan dan himbauan mampu menggugah dan menyadarkan para orang tua, bahwa anak-anak harus diperhatikan, diawasi dan dilindungi karena itu adalah hak anak," kata Nanis dalam siaran persnya, Ahad (4/2).
Secara serempak, kegiatan tersebut dilaksanakan mulai pukul di 19 titik. Adapun 19 lokasi yang tersebar selama kegiatan berlangsung diantaranya, Jalan Tunjungan depan SMPN 3 dan 4, Jalan Dr. Sutomo, Jalan Wali Kota Mustajab, Jalan Tembaan, Jalan Kebon Rojo, persimpangan jembatan layang diponegoro, Jalan Urip Sumoharjo, perempatan pasar pegirian, Jalan Raya Perak Timur, Bundaran Taman Ampel, Jalan Prof Dr. Moestopo, Perempatan Raya Gubeng, Jalan Ir.Soekano, Masjid Al-Falah, RSI Wonokromo, Perempatan Raya Dukuh Kupang, Jalan HR. Muhammad, Perempatan Raya Menganti dan Jalan Raya Tandes Lor.
Kegiatan ini juga diharapkan mampu mendorong seluruh masyarakat, khususnya para orang tua untuk lebih peduli dan meningkatkan pengawasan serta perlindungan kepada anak-anaknya. Utamanya ketika anaknya mengalami perubahan yang tidak biasa dilakukan.
"Harus lebih peka melihat gerak-gerik yang mencurigakan atau melihat anaknya sering bengong itu langsung didekati lalu ditanyakan, jangan dibiarkan," ujar Nanis.
Nanis berharap, para orang tua, khususnya di Surabaya untuk tidak hanya memperhatikan anak kandung saja, tapi juga memperhatikan anak-anak lainnya. Sebab menurutnya, anak Surabaya adalah anak bagi semua orang tua di Surabaya.
"Kalau melihat pemuda-pemudi bergerumbul langsung didatangi, lalu ditanya. Jika melakukan hal-hal yang negatif langsung diarahkan," kata Nanis
Nanis mengungkapkan, gerakan tersebut juga nantinya didukung oleh kader-kader yang telah membantu pemkot dalam mengawasi dan menangani anak-anak bermasalah psikis. Diantaranya, Kader Pusat Krisis Berbasis Masyarakat (PKBM), Bunda PAUD, Posyandu, Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM), NU, Komunitas Psikolog Surabaya, Polrestabes Surabaya yang diwakili Polwan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Surabaya, para guru serta perguruan tinggi.
"Setidaknya akan ada 10 ribu orang yang berpartipasi hadir dan mendukung kampanye tersebut," ujar Nanis.