Sabtu 03 Feb 2018 08:34 WIB

Mengimplementasikan Rukun Islam ala Ridwan Kamil

Kota Bandung menyandang Indeks Kota Islami (IKI) tertinggi versi Maarif Institute.

Wali Kota Bandung H Ridwan Kamil tengah membaca Alquran dalam kegiatan pencanangan Gerakan Maghrib Mengaji di Kota Bandung, beberapa waktu lalu.
Foto: Istimewa
Wali Kota Bandung H Ridwan Kamil tengah membaca Alquran dalam kegiatan pencanangan Gerakan Maghrib Mengaji di Kota Bandung, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tidak semua kepala daerah berani atau tertarik mengimplementasikan rukun Islam dalam program kerjanya. Hanya mereka (kepala daerah) yang memiliki komitmen religi akan berani menuangkan rukun Islam dalam roda pembanguanan di daerahnya.

Kota Bandung menjadi salah satu daerah yang tidak diragukan lagi komitmennya dalam mengimplementasikan nilai islami. Bahkan, Kota Bandung sempat dinobatkan sebagai kota islami oleh Maarif Institute. Selain Kota Bandung, ada juga Kota Denpasar dan Yogyakarta yang masuk dalam kota dengan Indeks Kota Islami (IKI) tertinggi versi Maarif Institute.

Ketiga kota itu memiliki nilai IKI yang sama, yakni 80,64. Itulah salah satu bukti bahwa Kota Bandung di bawah kepemimpinan Wali Kota Bandung H Ridwan Kamil memiliki komitmen tinggi terhadap syiar Islam.   

Kang Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil menilai, parameter kota islami tidak hanya dilihat dari jumlah orang soleh, namun lebih pada penerapan sistem kehidupan yang sarat dengan nilai yang qurani. Itulah yang membuat Kota Bandung terpilih sebagai kota islami.

Diakui Emil, selama ini banyak menggulirkan program islami pada kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Sebab, dengan cara seperti itulah Wali Kota Bandung berdakwah. Sedikitnya ada tujuh program islami yang dikreasi Ridwan Kamil. Di antaranya Program Maghrib Mengaji, Gerakan Shalat Subuh Berjamaah, Gerakan Ayo Bayar Zakat, pembinaan terhadap Qoriah, serta fasilitas berhaji untuk qoriah juara. Ril

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement