REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Kenaikan harga beras dan berbagai kebutuhan pokok masyarakat lainnya, menyebabkan laju inflasi Bulan Januari 2018 tercatat cukup tinggi. Mengutip data Badan Pusat Statistik, Kepala BI Perwakilan Purwokerto Agus Chusaini menyebutkan, inflasi di Kota Purwokerto mencapai 1,29 persen, sedangkan inflasi di Kota Cilacap mencapai 1,33 persen.
Dia menyebutkan, laju inflasi Bulan Januari 2018 ini memang di atas laju inflasi pada bulan-bulan sebelumnya. ''Kenaikan harga kelompok volatile food seperti beras yang cukup tinggi dan kebutuhan pokok lainnya, menjadi penyumbang terbesar laju inflasi Januari 2018,'' katanya, Jumat (2/2).
Menurutnya, dari survei yang dilakukan, komoditi beras menjadi penyumbang utama laju inflasi dengan kontribusi. Di Kota Purwokerto, kenaikan harga beras ini memberi kontribusi sebesar 0,82 persen terhadap laju inflasi. Sedangkan di Cilacap, harga beras menyumpang laju inflasi sebesar 0,95 persen.
Namun dia menyebutkan, pada Bulan Februari 2018 ini, komoditi beras ini justru akan memberi kontribusi negatif terhadap laju inflasi daerah. Hal ini menyusul musim panen raya yang diperkirakan mulai berlangsung awal Februari ini, sehingga harga beras di pasaran juga akan mengalami penurunan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan setempat, pada bulan Februari 2018 ini diperkirakan ada lahan sawah seluas 17.000 hektare yang akan mengalami musim panen. Sedangkan lahan lainnya, akan memasuki panen pada Maret 2018.
''Saat ini, harga beras juga sudah menunjukkan tren terjadinya penurunan. Kemungkinan, harga beras ini akan terus turun mengikuti penambahan stok beras masyarakat dari hasil panen,'' katanya.
Meski demikian, dia menyatakan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Banyumas masih terus berkoordinasi untuk mengatasi kenaikan harga beras dan juga harga kebutuhan pokok lainnya untuk meredam laju inflasi bulan Februari ini.