Jumat 02 Feb 2018 17:42 WIB

PLTP Karaha akan Beroperasi Akhir Februari

PLTP Karaha Bodas mempunyai kapasitas produksi listrik 30 megawatt.

Rep: Rikzy Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Direktur Panas Bumi Kementrian ESDM Ida Nuryatin Finahari (tengah) didampingi Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PGE Khairul Rozaq (kiri) meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Karaha Bodas di Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (2/2).
Foto: Rizky Suryarandika/REPUBLIKA
Direktur Panas Bumi Kementrian ESDM Ida Nuryatin Finahari (tengah) didampingi Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PGE Khairul Rozaq (kiri) meninjau Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Karaha Bodas di Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (2/2).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Karaha Unit 1 di Desa Kadipaten, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat akan mulai beroperasi pada akhir Februari 2018. Rencananya Presiden Joko Widodo akan meresmikan PLTP yang mempunyai kapasitas produksi listrik 30 megawatt tersebut.

Direktur Panas Bumi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ida Nuryatin Finahari mengatakan kapasitas pengembangan proyek PLTP Karaha sebesar 30 MW dengan total investasi mencapai 2,5 triliun rupiah. Menurutnya, produksi listrik di sana bisa meningkatkan kehandalan sistem transmisi Jawa-Bali dengan tambahan suplai listrik sebesar 227 GWh per tahun.

"Proyek PLTP Karaha ini direncanakan akan Commercial Operation Date (COD) pada 28 Februari 2018 dan direncanakan akan diresmikan oleh Presiden RI," katanya ketika mengadakan kunjungan ke lokasi PLTP Karaha Bodas yang dioperasionalkan oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), Jumat (2/2).

photo
PLTP Karaha.

Ia menekankan PLTP Karaha memanfaatkan energi bersih dan ramah lingkungan. Sehingga pemanfaatannya akan menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 202 ribu ton CO2 per tahun.

Tak hanya itu, proyek PLTP Karaha juga menciptakan lapangan kerja baru sebanyak 2.700 orang yang terdiri dari tenaga kerja lokal sebesar 98,1 persen (26,5 persen dari Kabupaten Garut dan Tasikmalaya, 71,6 persen luar Kabupaten Garut dan Tasikmalaya). Adapun tenaga kerja asing hanya 1,9 persen.

"Pembangunan proyek PLTP Karaha ini juga memberikan manfaat secara langsung kepada masyarakat di sekitar proyek yang direalisasikan dalam program Community Development sebesar 830 juta pasa 2017 untuk kegiatan pendidikan, sosial, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat," ujarnya

Sementara itu, Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PGE Khairul Rozaq mengatakan PLTP Karaha sudah melakukan uji operasi sejak Desember 2017. Untuk saat ini sedang memasuki masa pemenuhan persyaratan agar bisa melaksanakan COD.

"Yang pasti saat ini sudah 99 persen, kami berharap tahap uji coba pengoperasian berjalan mulus dan akan beroperasi penuh pada akhir Februari," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement