REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sejumlah nelayan yang berada di Kampung Cangkol Kota Cirebon, Jawa Barat, memanfaatkan barang bekas menyiasati modal mahal untuk mmbangun rumah ikan atau rumpon dasar. Barang-barang yang dimanfaatkan, seperti ban motor, pelepah daun kelapa, bambu, dan lainnya.
"Biasanya kita menggunakan beton untuk dijadikan rumah ikan, tapi modalnya cukup mahal dan kalau pakai barang bekas ini lebih murah," kata seorang nelayan rumpon, Mulyadi di Cirebon, Kamis (1/2).
Barang bekas tersebut seperti ban bekas disusun berbentuk kubus dengan cara diikat menggunakan tali palstik, kemudian diberi pelepah kelapa serta bambu dan juga diberikan pemberat dengan batu.
Rumah ikan tersebut setelah disusun kemudian dibawa menggunakan perahu dan ditempatkan di dasar laut yang kurang lebih berjarak 14 mil dari daratan.
Adanya rumah ikan tersbut kata Mulyadi membuat nelayan lebih mudah ketika akan melaut, karena mereka sudah mempunyai tujuan. "Kita tidak menggunakan jaring ketika melaut, tapi membawa pancing, karena memang rumah ikan ini dibuat untuk ikan berkumpul dan kita pancing," tuturnya.
Sementara itu nelayan lain, Slamet Alpuri, mengatakan saat ini rumah ikan yang disebar dilaut Cirebon sudah sangat banyak, kalau disatukan diperkirakan sudah mencapai 16 hektare.
"Rumah ikan ini sudah sejak tahun 2000, mungkin kalau dikumpulkan semua jadi satu mencapai 16 hektare, namun kita sebar itu pertitik tidak satu tempat," katanya.
Adanya rumah ikan membuat Kota Cirebon khususnya di kampung Cangkol menjadi salah satu destinasi para penggemar mancing dan itu membawa keuntungan sendiri bagi para nelayan.