REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memuji Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi Islam pemersatu bangsa. Selama 92 tahun, Anies menganggap NU mampu mempersatukan bangsa Indonesia di tengah keberagaman.
"92 tahun perjalanan NU adalah 92 tahun perjalanan menjaga persatuan Bangsa Indonesia," katanya saat sambutan dalam acara Hari Ulang Tahun NU ke-92 di Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari di Daan Mogot, Jakarta Barat, Rabu (31/1).
Anies mengatakan, NU menjadi rujukan, mercusuar, dan menjadi kolom pemersatu bagi begitu banyak kegiatan orang gerakan Islam di Indonesia. NU, kata dia, bukan saja menjadi jam'iyah dengan jumlah terbesar di dunia, tetapi telah konsisten menjaga keutuhan bangsa Indonesia selama 92 tahun.
NU, Anies melanjutkan, menjadi bahan refleksi bagi Pemprov DKI bahwa Indonesia adalah tanah yang beragam, bangsa yang beragam. Namun, menurut dia, bukan hanya keberagamannya yang penting melainkan persatuan atas keberagaman yang jauh lebih penting.
Menurutnya, semua menyadari bahwa NU adalah pelindung bagi kaum marjinal dan mereka yang miskin. NU juga tidak ekslusif dan tidak elitis. NU, menurut Anies, memahami persis masalah-masalah yang ada di rakyat kebanyakan dan NU hadir bagi semuanya. Ini menjadi pelajaran bagi semua.
"Insya Allah di tahun-tahun ke depan, keberhasilan kemajuan atas ikhtiar yang sudah dijalankan 92 tahun ini akan maju dan memberikan manfaat bagi kita semua," ujar dia.