Rabu 31 Jan 2018 17:55 WIB

Menteri PPPA Ingin Berdayakan Perempuan Asmat

Menteri PPPA ingin kaum hawa juga dididik menanam pohon sagu atau ubi.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Seorang perempuan Asmat yang didiagnosa mengamai malanutrisi merawat anaknya yang terkena campak di RSUD Agats, Asmat, Kamis (25/1).
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Seorang perempuan Asmat yang didiagnosa mengamai malanutrisi merawat anaknya yang terkena campak di RSUD Agats, Asmat, Kamis (25/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yambise ingin memberdayakan para perempuan yang ada di Kabupaten Asmat, Papua. Ia berencana memberikan pelatihan-pelatihan.

Meski belum mengunjungi Kabupaten Asmat secara langsung, ia ingin Kabupaten Asmat bisa lebih baik. Yohana ingin adanya pelatihan bagi perempuan misalnya bagaimana bisa cuci tangan bersih, mengurus anak, memasak dengan keunggulan lokal di situ.

Tak hanya itu, ia juga ingin kaum hawa dididik untuk bisa menanam pohon sagu atau ubi. Ini karena masyarakat sana masih bergantung pada pasokan beras, jadi ketika tiada beras, mereka tidak mengkonsumsi makanan berat. Dengan diajari menanam bahan makanan ini nantinya perempuan setempat bisa memasaknya untuk memperhatikan kebutuhan makanan anak-anak.

"Yang penting bagaimana ibu-ibu di sana bisa memenuhi gizi dengan baik dan (anaknya) mendapatkan perhatian khusus," ujarnya usai rapat kejadian luar biasa (KLB) di Asmat diKementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), di Jakarta, Rabu (31/1).

Yohana berencana pada Februari atau Maret 2018 ke lokasi. Perempuan yang juga berdarah Papua ini mengaku masih terus berkoordinasi dengan bupati Kabupaten Asmat.

"Karena saya saat datang nanti bupati harus ada. Saya takut tidak ada padahal bupati harus terlibat karena iniurusan wajib daerah," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement