Rabu 31 Jan 2018 09:41 WIB

Puluhan Santri Keracunan Bakso

Sebanyak 20 dari 46 santriwati di Pesantren Al- Qomariyah dirawat di Puskesmas

Keracunan makanan (Ilustrasi)
Foto: kidshealth.org
Keracunan makanan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  MEDAN -- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Sumatera Utara minta kepada aparat kepolisian agar menyelidiki penyebab puluhan santri di Pesantren Al-Qomariyah, Desa Kotangan, Kecamatan Galang, Kabupaten Deliserdang, mengalami sakit perut dan muntah-muntah. Dugaan sementara, para santri keracunan usai makan bakso.

"Sisa makanan bakso tersebut, harus dibawa dan diteliti ke Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Deliserdang untuk mengetahui penyebab para santri mengalami keracunan," kata Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumut Abubakar Siddik, Rabu (31/1).

Kasus yang dialami santri tersebut, menurut dia, harus diusut hingga tuntas dan tidak boleh dibiarkan, karena hal ini menyangkut kesehatan, serta keselamatan nyawa manusia.

"Jika, terbuktinya nantinya makanan bakso tersebut dicampur dengan bahan pengawet, maka pengusaha kantin di Pesantren Al- Qomariyah agar diproses secara hukum untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya," ujar Abubakar.

Ia menyebutkan, kasus tersebut tetap ditindak lanjuti ke ranah hukum, untuk memberikan efek jera kepada pelaku yang menggunakan bahan pengawet atau kimiawi dan dicampurkan dengan makanan bakso tersebut.

Sebelumnya, sebanyak 20 dari 46 santriwati di Pesantren Al- Qomariyah Desa Kotangan, Kecamatan Galang, Kabupaten Deliserdang, Sumut, dirawat di Puskesmas Galang, Jumat (26/1) karena diduga keracunan bakso yang mereka makan di kantin sekolah.

Santri tersebut, makan bakso yang dicampur dengan saos, bumbu dan kuah serta minum es di kantin pesantren. Kemudian para santriwati itu, beristirahat dan tidur. Namun pada Jumat (26/1) sekira pukul 04.00 WIB, beberapa santriwati terbangun karena mengalami pusing, muntah-muntah dan diare.

Sebanyak 20 santri langsung dibawa ke Puskesmas Galang untuk mendapatkan perawatan secara intensif. Sedangkan, 26 santri lainnya dirawat di pesantren dengan mendatangkan petugas medis karena ruangan Puskesmas Galang terbatas.

Salah seorang Santri, Seli (16) menyebutkan, terjadinya gejala muntah dan diare setelah mengkonsumsi daging bakso dan minum es dari kantin sekolah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement