Rabu 31 Jan 2018 00:11 WIB

Petani Purwakarta Pertanyakan Kejelasan Kartu Tani

Sampai akhir Januari ini penerima kartu tersebut masih minim.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Andri Saubani
Salah seorang petani asal Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Sukendi memperoleh kartu tani, Senin (9/10).
Foto: Rizky Suryarandika/ REPUBLIKA
Salah seorang petani asal Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Sukendi memperoleh kartu tani, Senin (9/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Sejumlah petani di Kabupaten Purwakarta, pertanyakan kejelasan distribusi kartu tani. Pasalnya, sampai akhir Januari ini penerima kartu tersebut masih minim. Sedangkan, salah satu manfaat versi petani dari kartu tani itu untuk pembelian pupuk bersubsidi sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).

Asep Junaedi (58), petani asal Desa Pondok Bungur, Kecamatan Pondok Salam yang juga Ketua Gapoktan Jaya Harapan, mengatakan, gabungan kelompok taninya ini beranggotakan 241 petani. Namun, yang sudah menerima kartu tani baru 91 orang. Selebihnya, hingga kini belum menerima kartu tersebut.

"Katanya distribusi kartu tani ini sampai akhir 2017 kemarin. Tapi, hingga sekarang masih banyak petani yang belum menerimanya," ujar Asep, kepada Republika, Selasa (30/1).

Selain soal tidak jelasnya distribusi, lanjut Asep, mayoritas petani di desanya belum mengetahui manfaat dari kartu tersebut. Tetapi, informasinya kartu itu untuk pembelian pupuk bersubsidi. Tanpa kartu itu, petani tak bisa membeli pupuk dengan harga subsidi.

Selebihnya, petani tidak mengetahui dari manfaat kartu tersebut. Meski demikian, lanjutnya, pihaknya mempertanyakan kapan seluruh petani kebagian kartu tersebut. Mengingat, pada Februari mendatang sejumlah petani sudah akan melakukan pemupukan.

"Kami khawatir, petani yang tak kebagian kartu tidak bisa membeli pupuk bersubsidi," ujarnya.

Apalagi, lanjut Asep, selama ini banyak petani di wilayahnya membeli pupuk urea bersubsidi dengan harga eceran yang ditetapkan kios. Yakni, Rp 2.500 per kilogram. Sebab, petani membelinya kurang dari 50 kilogram.

Petani lainnya, Dadang Heryana (54 tahun), mengatakan, petani sudah sering menanyakan ke petugas dinas pertanian, soal distribusi kartu tani. Namun, jawaban petugas juga masih mengambang. Yakni, kartu tersebut masih dalam proses.

"Kami tidak tahu, kapan kebagian kartu tersebut," ujarnya.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Agus Rachlan Suherlan, mengatakan, yang melaksanakan penerbitan kartu tani yaitu Bank Mandiri. Pihaknya hanya menyampaikan data dan melaksanakan pencocokan dengan data NIK petani.

"Jumlah petani berdasarkan data di kita ada 25 ribu," ujarnya.

Tetapi, pada tahap pertama, jumlah petani yang sudah didaftarkan ke Bank Mandiri sebanyak 17.374 orang. Yang telah terverifikasi sebanyak 10.864. Sedangkan, kartu tani yang sudah dicetak hingga saat ini 6.567 eksemplar. Adapun yang telah didistribusikan dan diterima petani baru 4.998 eksemplar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement