REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Riau menjadwalkan pembangunan dua jembatan layang (flyover) dikerjakan pada Maret 2018 setelah proses lelang selesai.
"Lelang sebelumnya dijadwalkan Januari namun molor dan kini proses tender elektronik sedang jalan yang diharapkan akhir Februari 2018 sudah ditentukan pemenangnya," kata Kepala Dinas PUPR Riau Dadang Eko Purwanto di Pekanbaru, Senin (29/1).
Ia mengatakan kedua jembatan itu berada di Simpang Pasar Pagi Jalan Arengka dan Simpang Mall SKA Kota Pekanbaru. Menurut dia, proses lelang sedang berjalan yang dilaksanakan oleh Unit Layanan Pelelangan-Elektronik dan pada awal Maret 2018 dijadwalkan pengerjaan fisik dua proyek jembatan senilai Rp 240 miliar lebih itu sudah bisa dilakukan.
Dadang Eko Purwanto yang didampingi Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan, Dinas PUPR Riau, Yunan Haris mengatakan pengerjaan fisik proyek bisa dimulai namun terlebih dahulu dilakukan pembongkaran sejumlah aset milik pemerintah yang terkena akibat pembangunan jembatan layang itu.
"Sampai saat ini tidak ada aset masyarakat yang terkena untuk pembangunan flyover namun yang akan dibongkar adalah aset dari Pemko Pekanbaru, PDAM, PLN dan Telkom," katanya.
Namun demikian, katanya, untuk izin dimulainya pembongkaran sudah dikoordinasikan dengan pihak terkait, dan tidak ada proses ganti rugi aset. Sedangkan proses apakah aset dipindah lokasikan atau dihapus kembali berdasarkan kebijakan Pemkot Pekanbaru.
Pemerintah Provinsi Riau akan membangun jembatan layang di Simpang Mall SKA, salah satu pusat perbelanjaan modern di Kota Pekanbaru, senilai Rp 159,38 miliar dari dana APBD Riau 2018. Pengerjaan fisik proyek flyover dengan panjang 625 meter, lebar 18 meter, empat lajur itu akan dikerjakan selama 10 bulan.
Begitu juga dengan flyover di Simpang Pasar Pagi Jalan Arengka, sepanjang 425 meter senilai Rp 78, 3 miliar dari APBD provinsi itu tahun 2018. Jembatan layang ini dikerjakan dengan lebar sembilan meter dan satu jalur dua lajur ini dibangun untuk meningkatkan pelayanan lalu-lintas dan mengurangi kemacetan pada jalur Arengka-Menuju Panam.
Pada saat pengerjaan fisik proyek pembangunan jembatan layang itu akan terjadi kepadatan dan diharapkan kepada para pengguna jalan untuk menggunakan jalur alternatif, Jalan Bhakti, Jalan Rambutan, Jalan Melayu, Jalan Melayu, dari Panam, Pasar Pagi Arengka, Jalan Kamboja Jalan Anggrek.
Selain itu, para pengendara juga bisa memilih jalur alternatif dari Kubang, Pasar Pagi, Jalan Karyawan dan dari Simpang Auri - Pasar Pagi Arengka, Jalan Rambutan dan Jalan Inpres.
Sedangkan untuk jembatan layang MalL SKA dibangun untuk mengurangi kemacetan di pusat perbelanjaan modern itu, sekaligus meningkatkan pelayanan lalu-lintas dan mengurangi kemacetan pada jalur Tuanku Tambusai-Jalan Soekarno Hatta.
Ia mengatakan pada saat pengerjaan fisik proyek pembangunan jembatan layang itu akan terjadi kepadatan dan diharapkan pada para pengguna jalan untuk menggunakan jalur alternatif yakni Jalan Sudirman -SKA, Jalan Duyung, Jalan Gulama, Jalan Baung, Jalan Todak, Jalan Riau -SKA, Jalan Durian, Jalan Musyawarah, Jalan Pasar Pagi-SKA serta Jalan Lobak, Jalan Akap- SKA, Jalan Bundo Kandung.