Senin 29 Jan 2018 16:22 WIB

Menag Ingatkan Tahun Politik Berpotensi Konflik Agama

Kemenag harus mampu mengawal agar agama tidak menjadi faktor pemicu lahirnya konflik

Rep: Novita Intan/ Red: Indira Rezkisari
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Tahun 2018. Secara khusus, Rakernas tahun ini akan memfokuskan program-program strategis serta tantangan di tengah tahun politik.

Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan pihaknya akan terus berkomitmen mengusung program on the track, agar dapat memenuhi kebutuhan umat beragama. "Tahun politik biasanya potensi konflik itu terbuka lebih besar karena berbagai aspirasi dikonteksasikan di ruang terbuka," ujarnya usai pembukaan Rakernas 2018 di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin (29/1).

"Maka boleh jadi agama itu bisa menjadi salah satu faktor yang ikut terkait dengan potensi konflik itu," ungkapnya. Menag meminta agar umat selalu menebarkan kedamaian untuk menghadapi pilkad 2018 dan pemilu 2019. Langkah ini agar tidak terjadi konflik yang bisa memecah umat beragama.

"Kami memiliki tanggung jawab yang besar, bagaimana kita semua mampu mengawal. Sehingga agama tetap terjaga dengan baik, tidak menjadi faktor yang memicu lahirnya konfilik tetapi sebaliknya harus mampu meredam, mewujudkan kedamaian," ungkapnya.

Sebagai informasi, peserta Rakernas adalah semua pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama, unit-unit terkait seperti Diklat, Kepala Kanwil, dan seluruh Rektor atau Ketua Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri. Peserta diharapkan terlibat aktif dalam merumuskan kebijakan karena hal ini tidak bisa dilakukan oleh satu dua unit. Sebab, Rakernas adalah rapat kerja seluruh pejabat Kementerian Agama yang implementasinya akan diaplikasikan di pusat dan daerah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement