REPUBLIKA.CO.ID,
TANGERANG -- Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Tangerang Banten telah menyiagakan sejumlah alat pendukung untuk mengantisipasi terjadinya banjir. Selain alat, Dinas PU juga menyiagakan petugas lapangan untuk membantu proses penanganan banjir.
Kepala Bidang Tata Air Dinas PU dan Tata Ruang Taufik Syahzeni menjelaskan, seluruh alat pendukung tersebut telah tersebar di berbagai wilayah sebagai bentuk antisipasi dini jika terjadinya banjir. "Sekarang ini kerap kali hujan dengan intensitas tinggi. Maka itu, kita sudah mengantisipasi banjir dengan menyiapkan alat pendukung yang disiagakan di berbagai wilayah," ujarnya, Senin (29/1).
Adapun alat pendukung yang dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang adalah pompa penyedot air sebanyak 127 unit, karung plastik, pasir, batu kali, bronjongan. Ada juga alat berat seperti amfibi dan eksavator masing - masing tiga unit, perahu sebanyak tiga unit. Selain alat pendukung, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Air pun telah menyiagakan petugas lapangan yang membantu dalam proses penanganan banjir.
Jumlahnya mencapai 665 orang yang belum termasuk dari instansi lainnya seperti Tagana, BPPB maupun relawan. Sementara itu, terkait penanganan banjir yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangerang pada tahun lalu antara lain normalisasi saluran sungai dan embung di 15 lokasi.
Kemudian, pengerukan dan pembersihan sungai dan saluran pembuang. Pemeliharaan dan perbaikan pintu-pintu air di 261 titik. Pemasangan U-ditch, box culvert, normalisasi dan rehabilitasi saluran drainase di 523 lokasi. Pemasangan 20 titik jaring perangkap sampah dan pembangunan dan rehab embung/tandon air di empat lokasi.
"Secara garis besar, penanganan banjir sudah dilakukan di 13 kecamatan setiap tahunnya dan beberapa banjir yang terdampak akibat dari limpasan air di kali maupun sungai sudah tertangani," jelasnya.