Ahad 28 Jan 2018 20:51 WIB

Sandiaga Ingin Ada New York Cab Versi Jakarta

Para pengemudi akan diajarkan cara mengemudikan becak listrik.

Rep: Sri Handayani/ Red: Citra Listya Rini
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan alasan mengapa dirinya mencetuskan ide untuk melatih para pengemudi becak cara menggenjot yang baik.

Dalam pelatihan tersebut, para pengemudi akan diajari mengemudikan becak listrik. "Kemarin kami ada program bersama PT PLN salah satu yang disorot adalah angkutan ramah lingkungan, solusinya adalah sepeda listrik," kata Sandiaga di Palmerah, Jakarta, Ahad (28/1).

Sandiaga mengatakan, perubahan dari becak tradisional ke becak listrik ini merupakan salah satu bentuk transformasi. Ia ingin becak mengadopsi becak listrik yang beroperasi di Amerika Serikat yang diberi nama New York cab.

Ia ingin sekitar 500 tukang becak yang masih beroperasi di Jakarta bisa beralih ke moda transportasi tersebut. Dengan begitu, mereka diharapkan akan mempunyai masa depan yang lebih baik.

Karena penggunaan becak listrik itu pula, kata Sandiaga, para tukang becak perlu diberi pelatihan. Sebab, perlu cara tersendiri untuk mengayuh becak tersebut.

"Itu kenapa perlu diberikan pelatihan untuk genjot karena sepeda listrik nyalanya pas tanjakan jadi genjotnya harus agak pelan kalau turunan dia ngisi," kata Sandiaga.

Menurut Sandiaga, hal ini telah dibahas dalam pertemuan Persatuan Gerakan OK OCE (PGO). Ia mengatakan PGO kini sedang merumuskan teknis pelatihan tersebut.

Sandiaga juga akan menggandeng komunitas sepeda, perusahaan sepeda, perusahaan listrik penyedia listrik. "Teman-teman OK-OCE masih merumuskan selaras dengan peraturan yang masih dibuat," kata dia.

Saat ini Sandiaga ingin mengetahui jumlah pasti pengemudi becak yang akan mendapatkan pelatihan tersebut. Ia ingin, setelah diperoleh jumlah yang pasti, tidak ada penambahan lagi. Becak-becak tersebut akan diberi stiker sembari diberi pelatihan.

"Kita kunci jumlahnya yang di Jakarta Utara tapi masih didata Pak Wali di sini juga didata juga Jakarta Barat. Enggak boleh nambah lagi. Yang ada kita stikerin dulu, sembari kita pelatihan," kata Sandiaga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement