Ahad 28 Jan 2018 11:51 WIB

Populasi Kukang Jawa di Tasikmalaya Terancam Habis

Ancaman atas punahnya kukang ialah gangguan sistem ekologi di alam.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Kukang Jawa.
Foto: Antara
Kukang Jawa.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sekelompok gabungan mahasiswa pecinta konservasi alam mengadakan peringatan Hari Primata Indonesia di Alun-Alun Kota Tasikmalaya pada Ahad, (28/1). Dalam aksi tersebut, mereka menyampaikan pentingnya menjaga hewan primata demi terjaganya ekologi.

Pembina Kelompok Studi Biodiversitas dan Konservasi FKIP Universitas Siliwangi Diki Muhamad Chaidir mengatakan, khusus di Kota Tasik jenis primata yang perlu dijaga ialah Kukang Jawa. Sebab, primata jenis tersebut sangat terancam kepunahan. Penyebabnya dikarenakan jual beli hewan dan pemeliharaan secara pribadi.

"Kami kegiatan hari ini orasi jaga primata Indonesia jenisnya kukang jawa karena merupakan satu endemik di jawa. Dan kondisi critically endanger. Artinya sangat kritis mendekati punah akibat pemeliharaan pribadi dan penjualan berlanjut," katanya pada wartawan.

Ia mengkhawatirkan kukang bisa saja mengalami kepunahan kalau tidak segera ada aksi penyelamatan. Ancaman atas punahnya kukang ialah gangguan sistem ekologi di alam.

"Maka dalam beberapa tahun ke depan kukang tidak ketemu lagi di alam kalau jual beli berlanjut. Kalau punah maka ada bencana ekologis misalnya booming serangga," ujarnya.

Pihaknya berupaya mencegah kepunahan kukang dengan kampanye dan edukasi pada masyarakat. "Kami sering kampanye ke masyarakat dan edukasi dimana kukang pernah dilihat masyarakat. Di Tasik ini area hotspot kukang, tapi sekarang kok jarang terlihat," ucapnya.

Adapun upaya lainnya, menurutnya penguatan kearifan lokal. Ia memandang kearifan lokal ikut berperan melestarikan kukang.

"Ada kearifian lokal masyarakat di Tasik bilang muka kukang membawa sial. Justru itu melindungi hewan. Seharusnya terus digerakan supaya tetap lestari. Cara jaganya membiarkan hidup di alam itu sudah mendukung memberlangsungkan hidup primata," jelasnya.

Kemudian, ia berharap adanya tindakan tegas terhadap oknum yang memperjualbelikan kukang. Tujuannya supaya menimbulkan efek jera.

"Ada oknum tidak sadari karena masalah ekonomi mereka eksploitasi kukang karena ada permintaannya. Jadi solusinya bagaimana memutus rantai penjualan baik offline dan online," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement