Sabtu 27 Jan 2018 15:28 WIB

Zul-Rohmi Disebut Pasangan Antimainstream di Pilgub NTB

Pasangan yang diusung Demokrat dan PKS ini paket yang menarik diamati.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Anggota DPR RI Zulkieflimansyah dan Rektor Universitas Hamzanwadi Siti Rohmi Djalilah mendaftar ke Kantor Komisi Pemilihan  Umum (KPU) NTB pada Rabu (10/1).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Anggota DPR RI Zulkieflimansyah dan Rektor Universitas Hamzanwadi Siti Rohmi Djalilah mendaftar ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB pada Rabu (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pengamat politik dari Lembaga Kajian Sosial dan Politik M16 Mataram, Lalu Athari Fathullah mengatakan, gerakan Zulkieflimansyah atau Zul menyambangi warga Sumbawa dan Bima belum lama ini, merupakan langkah yang tepat dalam mengenalkan diri dan menyerap aspirasi warga di sana.

Menurut Athari, daftar pemilih tetap (DPT) di Pulau Sumbawa tidak bisa dipandang remeh. Zul, lanjut Athari, sadar betul bahwa perlu pendekatan yang nyata dalam merangkul warga di pulau tersebut. Athari memandang, pasangan Zul-Rohmi yang diusung Demokrat dan PKS menjadi paket yang menarik diamati dalam Pilgub NTB 2018.

"Pasangan ini berani menabrak mainstream dengan memasang Zul yang berasal dari Sumbawa sebagai calon gubernur NTB," ujar Athari di Mataram, NTB, Sabtu (27/1).

Zul merupakan kader PKS. Sedangkan Demokrat yang memiliki delapan kursi di DPRD NTB justru memasang Sitti Rohmi Djalilah sebagai wakilnya. Athari mengatakan, pemilihan Rohmi yang saat ini menjabat sebagai Rektor Universitas Hamzanwadi sebagai pilihan tepat. Rohmi menudur dia, memiliki kharisma dan aura yang sejuk, serta memiliki daya tarik tersendiri bagi pemilih.

Rohmi juga menjadi satu-satunya perempuan yang ikut dalam kontestasi Pilgub NTB. Athari menambahkan, pasangan Zul-Rohmi yang memiliki rekam jejak yang kuat dalam dunia pendidikan akan dihadapkan pada tiga kandidat yang tergolong pengalaman dalam Pilkada NTB. Terdapat nama Wali Kota Mataram Ahyar Abduh, Bupati Lombok Timur Mochamad Ali, dan Bupati Lombok Tengah Suhaili.

"Pilgub NTB membawa konsekuensi politik yang tidak mudah dilupakan. Seandainya Zul-Rohmi yang tidak diunggulkan menang, bisa dibayangkan bagaimana runtuhnya psikologi politik para jawara tersebut," ucap Athari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement