Sabtu 27 Jan 2018 05:20 WIB

Padang Fokus Berantas Premanisme di Kawasan Pantai

Wisatawan dan masyarakat diminta untuk melaporkan.

  Pengunjung memadati Pantai Air Manis di Kota Padang, Sumatra Barat, Ahad (31/12). Destinasi wisata Pantai Air Manis juga terkenal dengan batu Malin Kundang.
Foto: Republika/Sapto Andika
Pengunjung memadati Pantai Air Manis di Kota Padang, Sumatra Barat, Ahad (31/12). Destinasi wisata Pantai Air Manis juga terkenal dengan batu Malin Kundang.

REPUBLIKA.CO.ID,  PADANG -- Pemerintah Kota Padang, Sumbar fokus memberantas premanisme dan parkir liar di kawasan pariwisata pantai. Beberapa di antaranya di pantai Muaro, Air Manis, Cimpago dan Muaro Lasak.

"Khususnya dalam menyambut Hari Pers Nasional pada Februari 2018, pihaknya akan melakukan pengawasan ketat terkait pelanggaran tersebut," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Padang, Medi Iswandi di Padang, Jumat (26/1).

Dalam hal ini pihaknya bersama Kecamatan Padang Barat khusus di Pantai Cimpago dan Muaro Lasak untuk mengawasi kemungkinan pelanggaran tersebut di saat intensitas pengunjung tinggi pada hari libur dan akhir pekan.

Kemudian bersama Kecamatan Padang Selatan untuk di Kawasan Muaro dan Air Manis serta Kepolisian, Satpol PP dan TNI untuk semua wilayah wisata.

Terkait persoalan parkir, akan dipasang baliho besar di tepi pantai guna menjelaskan kepada masyarakat tarif yang telah ditetapkan. Yakni parkir untuk kendaraan roda dua Rp 2.000, kendaraan roda empat Rp 3.000 dan kendaraan besar seperti bus Rp 5.000.

Kemudian petugas yang mengambil iuran juga berseragam dan memiliki tanda pengenal. Hal lain petugas juga akan mengarahkan pada area parkir yang telah disediakan seperti di Cimpago dan Muaro Lasak. Artinya bila di luar ketentuan tersebut bisa dinamakan parkir liar.

"Kami juga memiliki pengaman wisata yang setiap saat berkeliling di area wisata," kata dia.

Dalam hal ini juga dia mengimbau wisatawan dan masyarakat untuk melaporkan setiap pelanggaran yang terjadi. Termasuk pelanggaran pedagang yang menyalahi aturan, pengamen dan oknum masyarakat yang mengganggu kenyamanan wisata.

"Di samping memberantas premanisme, kami juga fokus membenahi infrastruktur wisata pantai," ujar dia.

Salah satunya tahun ini akan mengerjakan beberapa fasilitas pendukung di Kawasan Wisata Terpadu Gunung Padang. Kemudian menyelesaikan pembangunan masjid terapung dan penambahan area parkir atau pedestrian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement